TOWR Gelar Rights Issue Rp 5,49 Triliun, Siap Tambah Kepemilikan di Protelindo

JagatBisnis.com – PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), perusahaan menara telekomunikasi milik Grup Djarum, akan menggelar aksi korporasi Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (PMHMETD I) atau rights issue. Dalam aksi ini, TOWR menawarkan sebanyak 8,03 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 10 per saham.

Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan pada 2 Juli 2025, TOWR menyatakan bahwa jumlah saham baru tersebut setara dengan 13,91% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah pelaksanaan rights issue (tidak termasuk saham treasuri).

Harga pelaksanaan rights issue ditetapkan sebesar Rp 680 per saham, sehingga TOWR berpotensi mengantongi dana segar hingga Rp 5,49 triliun.

Rasio dan Hak Pemegang Saham

Setiap pemegang 619 saham lama yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) per 10 Juli 2025 pukul 16.00 WIB berhak atas 100 Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Setiap satu HMETD memberi hak untuk membeli satu saham baru dengan harga pelaksanaan yang telah ditetapkan.

Komitmen Pemegang Saham

Dalam pelaksanaan rights issue ini, dua pemegang saham utama menyatakan sikap berbeda:

PT Sapta Adhikari Investama (SAI), pemegang 52,46% saham TOWR, tidak akan melaksanakan HMETD miliknya dan juga tidak akan mengalihkan hak tersebut.
PT Dwimuria Investama Andalan (DIA), pemegang 8,33% saham, akan melaksanakan seluruh HMETD miliknya dan sekaligus bertindak sebagai pembeli siaga (standby buyer) atas sisa saham baru yang tidak diambil, dengan jumlah maksimum 7,39 miliar saham.

Tujuan Rights Issue

Dana hasil rights issue ini, setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan untuk meningkatkan kepemilikan TOWR di anak usaha utamanya, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), yang saat ini 99,99% sahamnya dimiliki TOWR.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi konsolidasi dan penguatan struktur kepemilikan atas aset inti perseroan di sektor menara telekomunikasi.