JagatBisnis.com – PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) mematok target ambisius di tahun 2025: membukukan penjualan lebih dari Rp 3 triliun. Target ini menandai upaya DEPO untuk kembali mendongkrak kinerja keuangan, salah satunya melalui strategi ekspansi gerai secara agresif di dalam dan luar Pulau Jawa.
Amanda Kettin, Direktur Komersial DEPO, mengungkapkan bahwa dengan target penjualan tersebut, perseroan juga membidik laba bersih di atas Rp 95 miliar, lebih tinggi dibandingkan capaian tahun sebelumnya.
Sebagai informasi, pada 2024, DEPO membukukan penjualan sebesar Rp 2,81 triliun dengan laba bersih Rp 95,24 miliar. Artinya, perusahaan mengejar pertumbuhan penjualan lebih dari 6,76% secara tahunan (YoY).
Waspadai Tantangan, Optimistis Hadapi 2025
Meski ada tantangan dari kondisi ekonomi makro dan potensi pelemahan daya beli, DEPO tetap optimistis. Menurut Amanda, dukungan pemerintah seperti stimulus ekonomi dan pemberian gaji ke-13 dinilai mampu menjaga daya beli masyarakat.
“Tekanan ekonomi memang terasa di sektor ritel dan bahan bangunan, tapi kami percaya strategi ekspansi dan momentum musiman seperti libur sekolah dapat menopang kinerja,” ujarnya.
Kinerja DEPO di awal 2025 memang belum maksimal. Pada kuartal I-2025, penjualan hanya tumbuh tipis 0,47% YoY dari Rp 694,82 miliar menjadi Rp 698,09 miliar. Namun, laba bersih justru terkoreksi 36,16% YoY menjadi Rp 15,53 miliar.
Ekspansi Gerai dan Penetrasi Pasar Luar Jawa
DEPO akan terus memperluas jaringannya. Setelah membuka tiga gerai pada 2024 di Rungkut (Surabaya), Rempoa (Jakarta), dan Depok (Jawa Barat), tahun ini perusahaan akan melebarkan sayap ke luar Pulau Jawa.
Tiga gerai baru akan dibuka pada kuartal IV-2025 di Palembang, Pekanbaru, dan Bali. Untuk mendukung ekspansi ini, DEPO telah menyiapkan belanja modal (capex) sebesar Rp 200 miliar, sebagian besar dialokasikan untuk pembukaan toko baru.
Investasi Hijau: PLTS Atap untuk Gerai Depo Bangunan
Tak hanya fokus pada ekspansi, DEPO juga berinovasi di sisi keberlanjutan. Sejak Mei 2025, perusahaan menggandeng PT Cahaya Power Indonesia (CPI) untuk memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di tiga gerai: Tangerang, Bandung, dan Bogor.
Dengan kapasitas total 694,96 kilowatt peak (kWp), proyek ini diproyeksikan menghasilkan 17.684 MWh energi selama 20 tahun dan mengurangi emisi karbon sebanyak 13.868 metrik ton CO₂e—setara dengan menanam sekitar 429.917 pohon.
Presiden Direktur DEPO, Kambiyanto Kettin, menyebutkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk menekan biaya operasional dan mendukung transisi energi bersih.
Tak berhenti di situ, Amanda menambahkan bahwa PLTS Atap juga akan dipasang di gerai-gerai lain, seperti di Bekasi, Lampung, Surabaya, dan Malang.
Dengan strategi ekspansi yang agresif dan komitmen pada energi hijau, DEPO menunjukkan arah baru dalam industri ritel bahan bangunan. Menyatukan profit dan keberlanjutan, DEPO tampaknya siap menjawab tantangan pasar dan meraih pertumbuhan berkelanjutan di 2025. (Mhd)