JagatBisnis.com – Jakarta – PT Yanaprima Hastapersada Tbk (YPAS) membidik target penjualan sebesar Rp 360 miliar pada tahun 2025, relatif stabil dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya. Di tengah melemahnya permintaan domestik, perusahaan mengarahkan strategi untuk memperkuat penetrasi di pasar ekspor, terutama di kawasan ASEAN.
Direktur YPAS Rinawati menjelaskan bahwa fokus tahun ini adalah konsolidasi kinerja dan perluasan pasar luar negeri. Utilisasi mesin diproyeksikan tetap di level 70%, sejalan dengan langkah efisiensi dan penguatan kualitas produksi.
“Tahun 2025 kami masih menargetkan angka penjualan yang sama seperti tahun ini, sambil menjaga efisiensi dan membuka peluang baru di luar negeri,” ujar Rinawati dalam paparan publik, Kamis (27/6).
Pasar Ekspor Jadi Tumpuan Pertumbuhan
YPAS melihat peluang ekspor yang menjanjikan, terutama dari sektor-sektor seperti beras, semen, pupuk, dan tepung terigu, yang memerlukan kemasan berkualitas tinggi. Permintaan dari pelaku industri kecil dan menengah (IKM) juga diprediksi meningkat, mendorong kebutuhan akan kemasan yang efisien dan terjangkau.
“Fokus utama kami tetap memperkuat penjualan, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Kawasan ASEAN menjadi prioritas, namun kami juga mulai menjajaki ekspor ke Amerika dan Eropa,” jelas Rinawati.
Modernisasi Mesin dan Produk Premium
Untuk menjaga daya saing di tengah tekanan harga dan permintaan yang fluktuatif, YPAS mengalokasikan belanja modal (capex) sekitar Rp10 miliar pada 2025. Dana ini difokuskan untuk regenerasi mesin guna meningkatkan efisiensi produksi dan memperbaiki kualitas output.
Perseroan juga tengah mengembangkan produk kemasan premium yang ditujukan bagi pasar berskala besar, sebagai bagian dari upaya diversifikasi produk.
“Kami ingin memastikan setiap investasi berdampak langsung terhadap kualitas dan daya saing produk kami di pasar global,” tegasnya.
Penguatan SDM dan Optimisme 2025
Dari sisi organisasi, YPAS turut memperkuat kompetensi sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan rutin, penyesuaian sistem penggajian, serta efisiensi jumlah karyawan yang disesuaikan dengan kapasitas produksi dan proyeksi pertumbuhan.
Dengan total potensi pasar industri kemasan nasional yang diperkirakan mencapai Rp 3,5 triliun pada 2025, YPAS optimistis mampu meraih porsi lebih besar, khususnya lewat ekspor produk andalannya seperti kantong semen.
“Kami yakin strategi ini akan menjaga stabilitas bisnis dan memperkuat posisi YPAS di pasar regional,” tutup Rinawati. (Hky)