JagatBisnis.com – PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET), emiten Grup Salim, melalui entitas asosiasinya PT Indomarco Prismatama (Indomaret), telah membuka 300 gerai baru sepanjang semester I-2025. Jumlah ini baru mencapai 30% dari target ekspansi tahun ini, yakni 1.000 gerai baru.
Direktur Utama DNET, Haliman Kustedjo, menyampaikan bahwa ekspansi gerai tetap berjalan secara selektif dan mempertimbangkan faktor fundamental, seperti lokasi dan potensi pasar.
“Penambahan gerai itu syaratnya ada dua. Pertama, ada penduduknya. Kedua, ada daya belinya. Kalau salah satunya tidak terpenuhi, maka pembukaan gerai tidak layak,” ujarnya dalam paparan publik, Rabu (25/6).
Fokus Ekspansi di Jawa, Tapi Luar Jawa Tetap Dilirik
Ekspansi gerai tahun ini masih terfokus di Pulau Jawa, terutama wilayah Jabodetabek dan sekitarnya. Namun, Haliman menegaskan bahwa potensi perluasan ke luar Jawa tetap terbuka, seiring pertumbuhan permintaan dan penguatan infrastruktur distribusi.
“Target 1.000 gerai tahun ini akan membawa total gerai Indomaret menjadi 24.141 gerai yang tersebar di 34 provinsi,” jelasnya.
Hadapi Tantangan: Daya Beli, Tren Online, dan Kompetisi Ketat
Direktur DNET, Harjono Wreksoremboko, menyebut ekspansi ini tidak lepas dari sejumlah tantangan. Antara lain tekanan daya beli akibat situasi ekonomi global dan konflik geopolitik, pergeseran perilaku belanja ke platform digital, serta persaingan retail yang semakin ketat.
“Indomaret harus bersaing tidak hanya dalam harga, tapi juga dalam inovasi, layanan, dan pendekatan terhadap konsumen,” ujarnya.
Strategi: Inovasi Produk dan Penguatan Layanan Digital
Untuk menjawab tantangan tersebut, Indomaret mengandalkan beberapa strategi utama, termasuk menghadirkan produk-produk baru yang ekonomis dan relevan dengan kebutuhan masyarakat, memperkuat layanan belanja daring lewat platform KlikIndomaret, serta meningkatkan loyalitas pelanggan melalui program membership dan promosi yang lebih personal.
“Pengalaman belanja online terus kami kenalkan dan tingkatkan. Kami ingin menciptakan keterikatan yang lebih kuat dengan konsumen,” imbuh Harjono. (Hky)