Ekbis  

PT Bukit Asam (PTBA) Genjot Bisnis Nonbatubara, Targetkan Kontribusi Signifikan di Masa Depan

PT Bukit Asam (PTBA) Genjot Bisnis Nonbatubara, Targetkan Kontribusi Signifikan di Masa Depan

JagatBisnis.com – PT Bukit Asam (PTBA) terus memperluas bisnisnya di luar batubara dengan fokus pada energi terbarukan dan hilirisasi produk batubara agar memiliki nilai tambah lebih tinggi. Corporate Secretary PTBA, Niko Chandra, menyampaikan bahwa perusahaan aktif mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) melalui anak usaha PT Bukit Energi Investama (BEI), seperti PLTS Timah Industri berkapasitas 303,1 kWp di Kawasan Industri Cilegon yang baru saja diresmikan.

PTBA juga mendukung proyek energi bersih nasional di infrastruktur vital seperti PLTS di Bandara Soekarno-Hatta dan Jalan Tol Bali Mandara, serta PLTS untuk irigasi sawah guna meningkatkan ketahanan pangan di sekitar wilayah operasi.

Di sisi hilirisasi, PTBA tengah menyiapkan proyek Artificial Graphite dan Anode Sheet, hasil kajian awal bersama BRIN menunjukkan potensi pasar besar, terutama untuk kebutuhan baterai kendaraan listrik yang selama ini sebagian besar masih impor.

Strategi ini merupakan bagian dari visi PTBA untuk bertransformasi menuju ekosistem energi bersih dan mengurangi ketergantungan pada batubara. Niko menargetkan bisnis nonbatubara bisa menyumbang kontribusi yang semakin besar ke pendapatan perusahaan di masa depan.

Performa Keuangan Kuartal I-2025

  • Pendapatan naik 5,83% menjadi Rp 9,96 triliun (yoy), didukung kenaikan penjualan batubara total 7% menjadi 10,28 juta ton.

  • Penjualan ekspor batubara naik 34% mencapai 5,09 juta ton, penjualan domestik 5,19 juta ton.

  • Laba bersih turun drastis 50,5% menjadi Rp 391,48 miliar, tertekan oleh kenaikan beban pokok 11,53% menjadi Rp 8,91 triliun dan harga batubara global yang turun signifikan (harga ICI-3 turun 12%, Newcastle turun 17% yoy).

Meski menghadapi tantangan pasar global dan koreksi harga batubara, PTBA berhasil mencatatkan kinerja operasional positif di kuartal pertama 2025 dengan peningkatan volume penjualan dan angkutan batubara. (Zan)