Ekbis  

PAM Mineral (NICL) Tebar Dividen Interim Rp159 Miliar, Kinerja Kuartal I 2025 Melonjak Tajam

PAM Mineral (NICL) Tebar Dividen Interim Rp159 Miliar, Kinerja Kuartal I 2025 Melonjak Tajam

JagatBisnis.com – PT PAM Mineral Tbk (NICL) akan membagikan dividen interim tahun 2025 senilai Rp159,53 miliar atau Rp15 per saham kepada para pemegang saham. Aksi korporasi ini mencerminkan payout ratio sebesar 82,60% dari laba bersih kuartal I/2025, yang tercatat mencapai Rp193,13 miliar.

Dividen ini menjadi bentuk konsistensi NICL dalam memberikan imbal hasil kepada investor. Dalam tiga tahun terakhir, perusahaan juga tercatat rutin membagikan dividen dengan payout ratio bervariasi, mulai dari 19,42% hingga 137,18%.

Jadwal Pembagian Dividen Interim NICL:

  • Cum date pasar reguler & negosiasi: 20 Juni 2025

  • Ex dividen pasar reguler & negosiasi: 23 Juni 2025

  • Recording date: 24 Juni 2025 pukul 16.00 WIB

  • Pembayaran dividen: 30 Juni 2025

Harga saham NICL mengalami lonjakan hampir 400% sejak awal tahun, dengan harga penutupan di Rp1.275 per saham pada 12 Juni 2025. Berdasarkan harga tersebut, dividen yield tercatat di 1,18%.

Direktur Utama NICL, Ruddy Tjanaka, mengatakan bahwa dividen interim ini ditopang oleh kondisi keuangan yang solid, dengan kas internal mencukupi untuk mendanai operasional maupun kewajiban kepada kreditor.

“Pembayaran dividen ini tidak akan mengganggu kegiatan operasional, dan mencerminkan kekuatan fundamental perusahaan,” ujar Ruddy dalam keterangannya, Senin (16/6).

Kinerja Moncer di Kuartal I 2025

NICL mencatat penjualan sebesar Rp543,91 miliar sepanjang kuartal I 2025, melonjak 365,68% YoY dari Rp116,79 miliar pada periode sama tahun sebelumnya. Laba bersih juga melesat 1.481% YoY menjadi Rp192,85 miliar, dari Rp12,19 miliar pada kuartal I 2024.

Strategi Jangka Pendek dan Panjang

Untuk menjaga momentum pertumbuhan, NICL telah merancang sejumlah strategi:

  • Jangka pendek:

    • Pengeboran untuk memperkuat cadangan mineral

    • Target produksi 2025 sebesar 809.875 WMT

    • Penjualan ditargetkan mencapai 2,6 juta ton bijih nikel

    • Penyelesaian akuisisi PT Sumber Mineral Abadi

    • Penguatan sistem digital berbasis algoritma

  • Jangka panjang:

    • Eksplorasi berkelanjutan

    • Modifikasi cuaca & perpanjangan IUP hingga 2035

    • Revisi dokumen FS dan AMDAL

    • Perluasan pasar ke Sulawesi dan Halmahera

    • Pembukaan kemitraan strategis dengan smelter dan trader

NICL juga terus memperkuat penerapan prinsip ESG dan GCG, serta meningkatkan kapasitas anak usaha dan laboratorium QAQC.

“Dengan strategi ini, NICL optimistis dapat menjaga pertumbuhan berkelanjutan dan memperkuat kontribusinya bagi industri dan seluruh pemangku kepentingan,” tutup Ruddy. (Zan)