JagatBisnis.com – PT Zurich Topas Life (Zurich Life) mencatatkan pertumbuhan signifikan pada lini asuransi jiwa kredit hingga April 2025. Presiden Direktur Zurich Life, Richard Ferryanto, menyampaikan bahwa pendapatan premi dari lini ini melonjak tajam, tumbuh sebesar 835,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Meski tidak mengungkap nilai nominal premi jiwa kredit secara spesifik, laporan keuangan perusahaan menunjukkan pendapatan premi neto keseluruhan mencapai Rp 264,37 miliar per April 2025, atau tumbuh 2,07% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 259 miliar.
Ekspansi Distribusi dan Model Pembiayaan Alternatif
Richard menjelaskan bahwa lonjakan premi jiwa kredit tidak lepas dari strategi perusahaan dalam memperluas kanal distribusi, termasuk menjalin kemitraan dengan koperasi dan mengintegrasikan platform digital baru dalam proses pemasaran dan akuisisi polis.
“Meskipun perlambatan kredit perbankan menjadi tantangan bagi industri, Zurich Life tetap mencatatkan pertumbuhan berkat penerapan model pembiayaan alternatif bersama mitra strategis,” ujar Richard.
Zurich Life juga menaruh perhatian besar pada edukasi nasabah dan mitra, khususnya dalam mengedukasi pentingnya perlindungan jiwa kredit sebagai alat mitigasi risiko keuangan, baik bagi individu maupun lembaga pembiayaan.
Fokus 2025: Perluasan dan Inklusi Asuransi Kredit
Sepanjang tahun ini, Zurich Life menargetkan perluasan cakupan perlindungan asuransi jiwa kredit melalui semua jalur distribusi yang tersedia di dalam ekosistem perusahaan, termasuk digital dan institusi mitra.
Hal ini sejalan dengan tren industri, meskipun data terakhir dari Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menunjukkan bahwa pertumbuhan premi asuransi kredit secara industri masih tipis, hanya 0,3% YoY menjadi Rp 3,98 triliun. Sementara itu, klaim yang dibayarkan melonjak 8,3% YoY menjadi Rp 3,59 triliun, mencerminkan peningkatan risiko yang harus diantisipasi dengan strategi underwriting dan kemitraan yang lebih cermat.
Kesimpulan
Pertumbuhan luar biasa Zurich Life di lini asuransi jiwa kredit membuktikan bahwa inovasi distribusi dan kolaborasi strategis bisa menjadi pembeda utama di tengah perlambatan industri. Fokus pada digitalisasi dan edukasi konsumen menjadi kunci untuk menjaga momentum pertumbuhan dan menciptakan perlindungan yang inklusif dan berkelanjutan. (Hky)
