JagatBisnis.com – Pergeseran pola belanja dan pelemahan daya beli yang terjadi sejak awal 2025 menjadi tantangan besar bagi pelaku usaha, tak terkecuali di sektor barang konsumsi. PT Mandom Indonesia Tbk (TCID), produsen berbagai produk perawatan kulit, rambut, kosmetik, dan parfum, turut merasakan dampaknya.
Sekretaris Perusahaan Mandom Indonesia, Alia Dewi, mengungkapkan bahwa penurunan daya beli masyarakat bukan fenomena baru. Bahkan sejak tahun lalu, konsumen sudah mulai lebih selektif dan berhati-hati dalam menentukan prioritas belanja.
“Kami bukan hanya bersaing dengan produk kompetitor, tapi juga dengan kebutuhan lain yang masuk dalam keranjang belanja konsumen,” ujar Alia dalam keterangan tertulis, Selasa (10/6).
Alia memproyeksikan bahwa tekanan terhadap daya beli masyarakat masih akan berlanjut sepanjang 2025, terutama dengan banyaknya kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai sektor. Dengan kondisi tersebut, harapan akan peningkatan daya beli secara signifikan dinilai belum realistis dalam waktu dekat.
Meski menghadapi tantangan, Mandom Indonesia tak tinggal diam. Sejak paruh kedua tahun lalu, perusahaan telah melakukan evaluasi dan perbaikan menyeluruh terhadap strategi bisnisnya guna memperkuat kinerja jangka panjang.
Upaya tersebut mulai menunjukkan hasil. Pada kuartal I-2025, Mandom mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 35,9% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 551,2 miliar, dari Rp 405,6 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan tertinggi tercatat dari penjualan domestik yang melonjak 69,9% menjadi Rp 390,7 miliar.
Alia menjelaskan bahwa capaian ini tidak lepas dari peluncuran berbagai produk baru di semester II-2024 serta peremajaan merek yang dilakukan, terutama pada merek PIXY. Beberapa produk yang berkontribusi besar terhadap penjualan antara lain produk perawatan rambut GATSBY, wewangian dari merek PUCELLE, GATSBY, dan LOVILLEA, serta produk baru PIXY.
“Proses rebranding merek PIXY yang kami mulai akhir tahun lalu telah menghasilkan peluncuran berbagai produk baru yang cukup sukses di pasar,” jelas Alia.
Melihat tren positif tersebut, perusahaan menatap semester II-2025 dengan optimisme tinggi. Mandom berencana terus meluncurkan produk baru, mempercepat pengembangan produk, memperluas distribusi, serta memperkuat promosi kepada konsumen untuk mendorong minat beli.
“Indonesia adalah pasar konsumen yang sangat besar dengan pertumbuhan penduduk yang positif. Kami tetap yakin bahwa pemulihan pasar akan terjadi seiring waktu,” pungkas Alia. (Mhd)