JagatBisnis.com – PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) memaparkan strategi utama untuk 2025 dengan fokus memperluas jaringan toko di kota-kota tier 2 dan 3 di luar Pulau Jawa melalui pengembangan toko street-level yang lebih dekat dengan pelanggan. Selain itu, ERAA akan memperkaya portofolio merek dan memperkuat kemitraan jangka panjang dengan prinsipal serta meningkatkan pengalaman belanja lintas kanal yang terintegrasi.
Wakil Direktur Utama ERAA, Hasan Aula, menekankan pentingnya adaptasi, inovasi, dan diversifikasi bisnis sebagai kunci masa depan perusahaan, meski tidak mengungkapkan target pendapatan dan laba secara spesifik.
Perlambatan Ekonomi dan Penyesuaian Ekspansi Toko
Direktur ERAA, Patrick Adhiatmadja, mengakui perlambatan industri ritel di awal 2025 akibat menurunnya daya beli masyarakat dan tekanan ekonomi global. Penjualan pada kuartal I-2025 juga terdampak oleh belum dirilisnya iPhone 16.
Akibat kondisi tersebut, ERAA menunda ekspansi toko baru pada awal tahun, tercermin dari penurunan belanja modal 8,7% yoy menjadi Rp 158 miliar di kuartal I-2025. Namun, perusahaan berencana mengakselerasi ekspansi toko pada kuartal III dan IV agar dampaknya bisa optimal pada 2026.
Perspektif Analis dan Rekomendasi Saham
-
Abdul Azis (Kiwoom Sekuritas):
Melihat potensi pertumbuhan positif ERAA dengan dukungan penjualan iPhone yang telah mendapatkan izin resmi, walau tantangan seperti persaingan ketat dan daya beli masyarakat masih ada.
Rekomendasi: Trading buy, target harga Rp 610. -
Herditya Wicaksana (MNC Sekuritas):
Secara teknikal, ERAA masih dalam fase uptrend dengan indikator MACD positif dan Stochastic yang berpotensi menguat.
Level support di Rp 540 dan resistance di Rp 590.
Rekomendasi: Buy if break dengan target harga Rp 600 dan Rp 635. (zan)