JagatBisnis.com – PT Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM) menyambut positif kebijakan pemerintah yang kembali memperbolehkan kegiatan perjalanan dinas dan pertemuan aparatur sipil negara (ASN) di hotel. Perseroan menilai langkah pelonggaran ini akan membuka kembali peluang pasar yang selama ini menyusut drastis dari segmen instansi pemerintah.
Corporate Secretary DFAM, Soviadi, mengungkapkan bahwa selama periode Januari hingga Mei 2025, kontribusi dari segmen government hanya menyumbang kurang dari 5% terhadap tingkat okupansi hotel yang dikelola perseroan. Namun, seiring dengan diberlakukannya pelonggaran, DFAM memperkirakan kontribusi dari segmen ini bisa melonjak hingga 20% pada kuartal III dan IV tahun ini.
“Meski belum sepenuhnya pulih seperti masa sebelum pandemi, kami optimistis segmen government akan kembali menjadi salah satu pendorong utama okupansi,” ujar Soviadi, Selasa (10/6).
Berdasarkan catatan historis, kegiatan rapat dan perjalanan dinas instansi pemerintah menyumbang hingga 40% terhadap total pendapatan hotel-hotel milik DFAM. Oleh karena itu, potensi pemulihan dari segmen ini menjadi perhatian serius perusahaan.
Untuk menangkap peluang tersebut, DFAM telah menyiapkan berbagai strategi. Mulai dari pendekatan ulang ke instansi pemerintah pusat maupun daerah melalui tim Sales dan Marketing, penyusunan paket meeting khusus yang menyesuaikan dengan standar anggaran pemerintah, hingga penyesuaian fasilitas dan layanan hotel dengan kebutuhan operasional ASN.
“Kami juga melakukan kampanye digital yang lebih tersegmentasi, agar bisa menjangkau pasar instansi dengan lebih tepat dan efektif,” tambah Soviadi.
Kendati melihat peluang pertumbuhan, DFAM belum melakukan revisi terhadap target okupansi tahun ini. Perusahaan masih mempertahankan proyeksi tingkat okupansi konsolidasi sebesar 70% sepanjang 2025, dengan catatan target ini akan disesuaikan berdasarkan kondisi masing-masing wilayah operasional. (Mhd)