JagatBisnis.com – Sejumlah analis menyoroti daya tarik saham PT Elnusa Tbk (ELSA) menjelang pembagian dividen tunai yang cukup menggiurkan. Emiten jasa penunjang migas ini akan menggelontorkan dividen tunai senilai Rp 285,47 miliar, setara 40% dari laba bersih 2024 yang mencapai Rp 713,67 miliar.
Dengan pembagian tersebut, para pemegang saham akan memperoleh dividen sebesar Rp 39,11 per saham. Angka ini meningkat tajam 42% dibandingkan dividen tahun sebelumnya.
Jika mengacu pada harga penutupan saham ELSA pada Senin (2/6) di level Rp 490, maka dividend yield yang ditawarkan mencapai 7,98%—salah satu yang tertinggi di sektor energi.
Jadwal Dividen ELSA:
-
Cum date pasar reguler dan negosiasi: Selasa, 3 Juni
-
Ex date pasar reguler dan negosiasi: Rabu, 4 Juni
-
Recording date: 5 Juni
-
Tanggal pembayaran: 20 Juni
Dibanding Emiten Energi Lain, Dividen ELSA Menonjol
Analis Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI), Muhammad Wafi, menilai bahwa dividen ELSA tergolong sangat menarik. Ia menyebut dividen yield ELSA jauh lebih tinggi dibandingkan beberapa emiten energi lainnya, seperti PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yang hanya menawarkan yield di kisaran 4,03%.
“Dividen ELSA lebih tinggi karena payout ratio tahun ini cukup besar. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi investor,” ujar Wafi.
Fundamental Solid, Valuasi Masih Murah
Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, Indy Naila, juga melihat potensi jangka panjang dari saham ELSA. Menurutnya, valuasi ELSA masih sangat menarik dengan price-to-earnings ratio (PER) hanya sekitar 4 kali.
“Secara fundamental, ELSA solid. Momentum pembagian dividen ini bisa menjadi katalis jangka pendek, sementara untuk jangka panjang kinerjanya akan didorong oleh proyek migas nasional yang sedang digencarkan pemerintah,” jelas Indy.
ELSA dinilai akan diuntungkan dari prospek sektor migas, terutama dengan adanya stabilisasi harga minyak global dan akselerasi proyek hulu migas dalam negeri. Hal ini berpotensi meningkatkan permintaan terhadap jasa yang ditawarkan ELSA.
Rekomendasi Saham ELSA
-
Muhammad Wafi: Buy, target harga Rp 600 per saham
-
Indy Naila: Buy on weakness, target harga Rp 540 per saham (Mhd)