JagatBisnis.com – Harga saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) terkoreksi 4,08% ke level Rp4.000 per saham pada perdagangan Selasa (20/5/2025). Pelemahan ini terjadi sehari setelah periode cum dividen berakhir, seiring dimulainya masa ex dividen di pasar reguler dan negosiasi.
Sebelumnya, emiten pengelola jalan tol ini mengumumkan pembagian dividen tahun buku 2024 sebesar Rp1,13 triliun, atau Rp156,23 per saham—melonjak 312,61% dibanding tahun sebelumnya.
“Ini komitmen kami untuk terus memberikan nilai tambah kepada pemegang saham,” ujar Ari Wibowo, Sekretaris Perusahaan dan Chief Administration Officer Jasa Marga. “Kami akan menjaga kesinambungan pembayaran dividen melalui kebijakan yang terukur.”
Dividen ini akan dibagikan kepada investor yang tercatat dalam daftar pemegang saham per 21 Mei 2025, dengan pembayaran dijadwalkan pada 5 Juni 2025.
Apakah Dividen JSMR Menarik? Ini Kata Analis
Menurut Indy Naila, Investment Analyst dari Profina Visindo, dividen JSMR cukup kompetitif, dengan estimasi dividend yield di kisaran 3,5%–3,8%.
“Ini termasuk menarik dibanding emiten infrastruktur lainnya,” katanya.
Namun, Pandhu Dewanto, analis dari Investindo Nusantara Sekuritas, berpendapat lain. Ia menilai yield JSMR belum cukup atraktif jika dibandingkan emiten lain yang memberikan yield di atas 5%.
“Itulah kenapa tidak banyak investor yang memanfaatkan momentum pembagian dividen JSMR,” ujarnya.
Waspada Sentimen Negatif di Semester II-2025
Pandhu juga memberikan catatan terkait prospek JSMR di paruh kedua 2025. Menurutnya, beberapa faktor bisa menjadi tekanan, seperti:
-
Jumlah hari libur nasional yang lebih sedikit, yang bisa menekan volume lalu lintas tol.
-
Potensi kenaikan tarif tol, yang bisa mendorong masyarakat beralih ke moda transportasi lain.
Sementara itu, Indy menambahkan bahwa faktor eksternal seperti tingginya suku bunga acuan dan perlambatan ekonomi juga berpotensi menambah beban keuangan perusahaan.
“Tekanan terhadap harga saham JSMR dalam jangka pendek masih mungkin terjadi karena aksi ambil untung,” tambah Indy.
Saham Murah dengan Potensi Rebound?
Meski diterpa sentimen negatif, valuasi saham JSMR saat ini dinilai cukup menarik. Dengan Price to Earnings Ratio (PER) sekitar 8 kali, saham ini tergolong undervalued dibanding rata-rata sektor infrastruktur.
-
Indy Naila: Rekomendasi hold, dengan target harga Rp4.860 per saham.
-
Pandhu Dewanto: Rekomendasi buy on weakness, dengan target harga Rp5.200 per saham.
Kesimpulan
Meski terkoreksi usai cum dividen, saham JSMR masih menyimpan potensi jangka menengah hingga panjang. Namun, investor disarankan mencermati faktor eksternal dan operasional yang bisa memengaruhi kinerja perseroan ke depan. (Hky)