JagatBisnis.com – Perusahaan baterai kendaraan listrik terbesar di dunia, Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL) dari China, akan menggarap proyek ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia bersama dengan Indonesia Battery Corporation (IBC).
Sebagai bagian dari strategi pendanaannya, CATL tengah mempersiapkan langkah besar dengan melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Efek Hong Kong. Langkah ini menjadi salah satu sumber pendanaan untuk proyek baterai EV yang akan dikembangkan di Indonesia.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, mengungkapkan bahwa dana dari IPO akan digunakan sebagai salah satu skema pembiayaan proyek strategis tersebut. “Mekanisme investasi mereka tidak hanya berasal dari dana internal, tetapi juga dari IPO. Jadi, untuk target kapasitas 15 GWh, itu bisa direalisasikan,” ujar Yuliot di Jakarta, Jumat (16/5).
Namun, investasi CATL harus melalui persetujuan skema Outward Direct Investment (ODI) dari pemerintah China. Untuk tahap awal, ODI yang disetujui mencakup kapasitas produksi sebesar 7,5 gigawatt hour (GWh) per tahun—setengah dari total kapasitas yang direncanakan.
Meski tahap pertama ditargetkan mencapai 7,5 GWh pada Maret 2026, nilai investasi yang dikucurkan tidak berubah, yakni sebesar US$ 1,18 miliar atau sekitar Rp 19,13 triliun (dengan asumsi kurs Rp 16.213 per dolar AS).
Sementara itu, CATL menetapkan harga saham IPO sebesar HK$ 263 atau setara US$ 33,7 per saham. Menurut laporan Reuters, dua sumber yang mengetahui proses IPO menyebutkan bahwa CATL akan menggalang dana hingga US$ 4,6 miliar (sekitar HK$ 35,66 miliar). Jika berhasil, pencatatan ini akan menjadi IPO terbesar secara global pada tahun 2025, menurut data dari LSEG.
Lebih dari 20 investor utama (cornerstone investors) telah menyatakan komitmen untuk membeli saham senilai sekitar US$ 2,6 miliar. Sekitar 90% dari dana yang diperoleh, atau setara HK$ 27,6 miliar, akan dialokasikan untuk pembangunan pabrik baterai CATL di Hungaria. Fasilitas ini akan memasok baterai ke produsen otomotif besar di Eropa seperti BMW, Stellantis, dan Volkswagen.
Langkah ekspansif ini menunjukkan keseriusan CATL dalam memperkuat posisinya di pasar global sekaligus mendukung pengembangan industri baterai kendaraan listrik di Indonesia sebagai bagian dari rantai pasok dunia. (mhd)