JagatBisnis.com – PT Aneka Tambang Tbk (Antam), anggota holding industri pertambangan Indonesia MIND ID, memberikan pembaruan terbaru mengenai proyek tambang tembaga skala besar yang tengah dikembangkan di Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.
Proyek ini dijalankan oleh PT Sumbawa Timur Mining (STM), perusahaan patungan antara Eastern Star Resources Pty Ltd—anak usaha Vale Base Metals dengan kepemilikan saham sebesar 80%—dan Antam yang memegang 20% saham.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Antam, Arianto Sabtonugroho, menyampaikan bahwa hingga saat ini belum banyak kemajuan signifikan dalam proses eksplorasi. Namun, studi kelayakan untuk pengembangan tambang tembaga tersebut ditargetkan rampung pada tahun 2025.
“Proyek ini dikendalikan oleh Vale Base Metals, dan kami sedang menyelesaikan feasibility study yang diharapkan selesai tahun ini,” ujar Arianto dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Jumat (9/5). Ia menambahkan, “Setelah studi kelayakan selesai, kita akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai nilai investasi yang dibutuhkan untuk tahap pengembangan.”
Proyek tambang tembaga Hu’u diprediksi menyimpan sumber daya mencapai 2,1 miliar ton, dengan setiap ton mengandung 0,86% tembaga (Cu) dan 0,48 gram emas (Au). Deposit mineral tersebut berada pada kedalaman sekitar 500–600 meter di bawah permukaan tanah dan terkait erat dengan sistem geothermal yang bersuhu hingga 110°C.
Dalam laporan resmi PT STM, wilayah Kontrak Karya (KK) proyek ini juga memiliki potensi sumber daya panas bumi. STM telah menyelesaikan Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi Panas Bumi untuk mengkaji potensi tersebut. Luas wilayah KK mencapai 19.260 hektare. (Mhd)