Ekbis  

DKHH Resmi Melantai di BEI, Targetkan Laba Naik 5 Kali Lipat pada 2025

DKHH Resmi Melantai di BEI, Targetkan Laba Naik 5 Kali Lipat pada 2025

JagatBisnis.com – Sektor kesehatan kembali mendapat suntikan energi baru di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada Kamis (8/5), PT Cipta Sarana Medika Tbk (DKHH) resmi mencatatkan saham perdananya dan menjadi emiten ke-14 yang IPO di tahun 2025.

Didirikan sejak 17 September 2014, DKHH merupakan perusahaan penyedia layanan rumah sakit swasta yang memfokuskan diri pada wilayah-wilayah kecil di Indonesia. Rumah sakit yang dikelola DKHH berstatus tipe C, dengan lokasi strategis seperti Kedungwaringin, Sukatani, dan Cibadak. Saat ini, rumah sakit yang telah beroperasi penuh adalah RS DKH Cibadak.

“Perusahaan ini merupakan wujud dari kepedulian sosial keluarga kami, khususnya mendiang Karlinah Djajaatmadja, istri Wapres ke-4 Umar Wirahadikusumah,” ujar Direktur Utama DKHH, Satria Muhammad Wilis, di BEI.

Saham DKHH, Dari Keluarga ke Publik

Sebelum IPO, 100% saham DKHH dipegang oleh PT Siliwangi Djajakusumah Hospitals, perusahaan keluarga yang juga menjadi induk usaha. Namun, pasca IPO, kepemilikan induk tersebut menurun menjadi 79,22%, sementara publik kini memegang 20,78% saham.

IPO ini bertujuan memperkuat tata kelola perusahaan, sekaligus membiayai pengembangan fasilitas, termasuk pembangunan Center of Excellence di Cibadak dan penambahan 25 tempat tidur baru dari total saat ini 387 bed.

“Sebagai perusahaan publik, kami akan diawasi oleh regulator. Harapannya, kultur tertib ini menyebar ke semua unit rumah sakit, hingga 50 tahun ke depan,” kata Satria.

Strategi Klaster Rumah Sakit, Bukan Sekadar Ekspansi

DKHH tak berhenti di Cibadak. Mereka telah menyiapkan strategi klasterisasi, yakni mengelola tiga rumah sakit dalam satu wilayah untuk efisiensi dan sinergi layanan. Klaster pertama akan mencakup Bogor dan Ciawi, yang akan dikembangkan dari basis RS DKH Cibadak.

“Tahun ini akan dimulai pembangunan satu rumah sakit baru, namun bukan dari dana IPO, melainkan sumber pendanaan lain,” ujar Octen Suhadi, Direktur DKHH.

DKHH juga tengah menyelesaikan renovasi fasilitas agar sesuai standar Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) sesuai Perpres No. 59/2024. Targetnya, renovasi tuntas pada 15 Mei, dan rumah sakit bisa menerima lebih banyak pasien, termasuk peserta BPJS Kesehatan.

Target Ambisius 2025: Laba Naik 545%

Dengan status barunya sebagai emiten, DKHH memasang target tinggi. Pada 2025, perusahaan menargetkan pendapatan Rp 165 miliar dan laba bersih Rp 8,2 miliar. Jika tercapai, itu berarti kenaikan:

  • Pendapatan sebesar 30,92% (dari Rp 126,03 miliar)

  • Laba bersih melonjak 545,66% (dari Rp 1,27 miliar) (Zan)