JagatBisnis.com – PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), pemain utama di sektor logistik, distribusi energi, dan pengembangan kawasan industri di Indonesia, mencatatkan kinerja keuangan solid pada kuartal pertama 2025. Berdasarkan laporan keuangan yang belum diaudit, perusahaan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 10,26 triliun, tumbuh 5% secara tahunan (year-on-year/yoy), ditopang oleh peningkatan volume dan kualitas produk pada segmen perdagangan.
Segmen perdagangan dan distribusi menjadi motor utama pertumbuhan dengan lonjakan laba bruto sebesar 17% yoy menjadi Rp 752 miliar. Secara keseluruhan, laba bruto AKRA naik menjadi Rp 927 miliar, meningkat 4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Laba usaha juga terkerek naik ke angka Rp 686 miliar, berkat pengendalian biaya yang ketat dan peningkatan pendapatan.
Meski demikian, laba bersih AKRA pada kuartal ini tercatat turun 5,04% yoy menjadi Rp 565 miliar. Penurunan ini dipengaruhi oleh tidak adanya penjualan lahan di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) selama periode tersebut. Namun, pendapatan berulang dari layanan utilitas di kawasan industri berhasil meredam dampaknya.
Direktur Utama AKRA, Haryanto Adikoesoemo, menyampaikan bahwa segmen perdagangan dan distribusi mencetak performa kuartalan terbaik sepanjang sejarah perusahaan. Hal ini sejalan dengan strategi diversifikasi yang terus dijalankan.
“Neraca keuangan kami yang kuat dan arus kas yang sehat memungkinkan AKRA untuk terus berinvestasi, memperkuat posisi pasar, dan tetap memberikan imbal hasil optimal kepada para pemegang saham,” ujar Haryanto dalam keterangan resminya, Jumat (25/4).
Untuk tahun 2025, AKRA optimistis mampu membukukan laba bersih antara Rp 2,4 hingga Rp 2,6 triliun. Proyeksi ini didukung oleh pertumbuhan berkelanjutan dari volume perdagangan dan distribusi, terutama di sektor pertambangan. Selain itu, perusahaan menargetkan penjualan lahan seluas 80–110 hektar di JIIPE, seiring bertambahnya tenant industri yang mulai beroperasi. AKRA juga tengah memperluas jaringan bahan bakar ritel ke wilayah-wilayah dengan potensi pertumbuhan tinggi. (Mhd)