Menanti Sinyal BI, Rupiah Diprediksi Menguat Terbatas di Awal Pekan

Menanti Sinyal BI, Rupiah Diprediksi Menguat Terbatas di Awal Pekan

JagatBisnis.com – Nilai tukar rupiah diperkirakan akan bergerak menguat secara terbatas di awal pekan depan. Fokus utama pelaku pasar tertuju pada hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang akan menentukan arah suku bunga acuan BI rate.

Mengacu pada data perdagangan terakhir, rupiah ditutup di level Rp 16.834 per dolar AS pada Kamis (17/4), melemah tipis 0,02% secara harian, dan turun 0,06% dari penutupan pekan sebelumnya di Rp 16.823 per dolar.


Kewaspadaan Investor Masih Tinggi

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, menjelaskan bahwa pelemahan rupiah sepekan terakhir mencerminkan sikap hati-hati investor terhadap kondisi ekonomi domestik. Melemahnya sejumlah indikator seperti Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), Indeks Penjualan Riil (IPR), serta data penjualan otomotif turut menjadi beban bagi rupiah.

“Sentimen kehati-hatian ini mencerminkan kekhawatiran terhadap prospek pertumbuhan ekonomi dalam negeri,” ujarnya.


Sentimen Global Tak Kalah Berpengaruh

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menambahkan bahwa perkembangan geopolitik global, khususnya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan Jepang, turut mempengaruhi pergerakan mata uang. Jika negosiasi antara kedua negara gagal, dolar AS bisa menguat, menekan nilai tukar rupiah.

“Potensi eskalasi dengan China juga masih membayangi, jadi rupiah kemungkinan masih akan bergerak dalam rentang terbatas (range bound),” jelasnya.


Faktor Pendukung dan Proyeksi

Meski tekanan eksternal masih ada, beberapa faktor domestik berpotensi mendukung penguatan rupiah. Salah satunya adalah proyeksi surplus neraca perdagangan Indonesia yang diperkirakan mencapai US$ 4 miliar. Selain itu, ekspektasi bahwa Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga acuan juga memberi angin segar bagi rupiah.

Dalam sepekan ke depan, rupiah diperkirakan bergerak dalam kisaran Rp 16.650 – Rp 16.900 per dolar AS, dengan kemungkinan menguat terbatas ke Rp 16.750 – Rp 16.850 di awal pekan.

Josua Pardede memperkirakan rupiah akan cenderung stabil hingga menjelang keputusan RDG BI, dengan potensi penguatan ke kisaran Rp 16.725 – Rp 16.875. (Mhd)