Ekbis  

PT Medela Potentia Tbk (MDLA) Nilai Dampak Tarif Trump terhadap Bisnis Distribusi Farmasi dan Alat Kesehatan Cukup Minim

PT Medela Potentia Tbk (MDLA) Nilai Dampak Tarif Trump terhadap Bisnis Distribusi Farmasi dan Alat Kesehatan Cukup Minim

JagatBisnis.com – JakartaPT Medela Potentia Tbk (MDLA) menilai dampak dari kebijakan tarif ekspor-impor yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump terhadap bisnis distribusi farmasi dan alat kesehatan di Indonesia relatif kecil. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama MDLA, Krestijanto Panji, dalam wawancara di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (15/4).

Menurut Krestijanto, mayoritas produk yang didistribusikan oleh MDLA diproduksi di dalam negeri, sehingga kebijakan tarif global yang diberlakukan Trump tidak terlalu berdampak besar pada perusahaan. “Kalau saya lihat, medical device sama farmasi yang ekspor ke Amerika kayaknya hampir nggak ada ya. Jadi dampaknya tidak terlalu besar,” ujar Krestijanto.

Sektor Layanan Kesehatan Tidak Terpengaruh Langsung

Ia juga menegaskan bahwa sektor layanan kesehatan di Indonesia—baik manufaktur, distribusi, maupun layanan rumah sakit—tidak mengalami dampak langsung dari kebijakan tarif ekspor-impor global tersebut. Krestijanto menambahkan bahwa distribusi obat di Indonesia tidak dikenakan tarif ekspor-impor, sehingga sektor farmasi Indonesia tetap relatif stabil.

“Distribusi obat di Indonesia kan enggak ada penerapan tarif,” tegasnya.

Fokus pada Daya Beli Masyarakat

Meskipun dampak tarif ekspor-impor global dinilai tidak signifikan, Krestijanto mengungkapkan kekhawatirannya terkait potensi dampak lanjutan berupa pelemahan daya beli masyarakat. Daya beli yang menurun dapat memengaruhi permintaan pasar, khususnya di sektor kesehatan. Namun, Krestijanto menegaskan bahwa dampak dari tarif itu sendiri tidak menjadi fokus utama MDLA.

“Yang kita khawatirkan adalah daya beli. Kalau terhadap tarifnya sendiri sih enggak,” tambahnya.

Produksi Lokal Mendominasi Pasar Obat

Krestijanto juga menjelaskan bahwa sekitar 90% obat-obatan yang beredar di Indonesia sudah diproduksi secara lokal, sementara yang masih bergantung pada impor lebih banyak mencakup alat kesehatan. Oleh karena itu, MDLA mendorong investor asing untuk berinvestasi dalam produksi peralatan medis dan riset dan pengembangan (R&D) di Indonesia, yang akan mendukung kemandirian industri alat kesehatan dalam negeri.

Fokus pada Ekspansi dan Kolaborasi

PT Medela Potentia Tbk (MDLA) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema Initial Public Offering (IPO) pada 15 April 2025. Setelah IPO, MDLA berencana untuk menggandeng mitra asing guna memperluas ekspansi bisnis dan memperkuat sektor distribusi farmasi dan alat kesehatan di Indonesia.

Dengan fokus pada peningkatan kapasitas produksi lokal dan kolaborasi strategis dengan investor asing, MDLA berharap dapat memperkuat posisinya di pasar domestik dan mendukung pertumbuhan industri layanan kesehatan di Indonesia. (Zan)