JagatBisnis.com – PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) mencatat penyaluran akses permodalan senilai Rp 28 triliun hingga awal April 2025. Dana tersebut telah menjangkau lebih dari 2,8 juta pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) akar rumput di seluruh penjuru Indonesia.
Vice President of PR Amartha, Harumi Supit, menyebut capaian ini merupakan akumulasi kinerja sejak perusahaan bertransformasi dari koperasi menjadi platform fintech lending berbasis teknologi.
“Permodalan ini kami salurkan kepada lebih dari 2,8 juta pelaku UMKM akar rumput di berbagai wilayah Indonesia,” ujarnya, Kamis (10/4).
Fokus pada Inklusi Keuangan Digital
Menurut Harumi, kinerja positif ini tak lepas dari fokus Amartha dalam memperluas jangkauan inklusi keuangan digital, terutama bagi segmen masyarakat yang selama ini sulit mengakses layanan keuangan formal.
“Amartha mengembangkan infrastruktur keuangan digital yang inklusif dan mudah diakses oleh UMKM akar rumput, sekaligus memperkuat peran kami dalam mendorong pertumbuhan ekonomi desa,” jelasnya.
Untuk menjaga kualitas penyaluran pembiayaan, Amartha menerapkan sistem berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dikombinasikan dengan pendampingan lapangan secara aktif.
“Kami percaya pendekatan teknologi yang dipadukan dengan kehadiran langsung di lapangan dapat meningkatkan kualitas pembiayaan dan menekan risiko gagal bayar,” imbuh Harumi.
Tata Kelola dan Keberlanjutan
Amartha juga menekankan pentingnya tata kelola yang baik dan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan operasionalnya. Hal ini menjadi fondasi dalam menjaga keberlanjutan bisnis dan kepercayaan dari para investor maupun lender.
Langkah ini sekaligus memperkuat posisi Amartha sebagai salah satu pionir fintech lending di Indonesia yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi perempuan dan komunitas desa. (Mhd)
