Ekbis  

Pendapatan Naik, Laba PTBA Tergerus Akibat Penurunan Harga Batu Bara

Pendapatan Naik, Laba PTBA Tergerus Akibat Penurunan Harga Batu Bara

JagatBisnis.com – PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, membukukan pendapatan sebesar Rp 42,76 triliun sepanjang tahun 2024, mencatatkan pertumbuhan 11% secara tahunan (YoY). Peningkatan ini terutama ditopang oleh lonjakan volume penjualan, terutama dari pasar ekspor.

Penjualan ekspor batubara naik signifikan sebesar 30% YoY menjadi 20,26 juta ton, sementara penjualan domestik juga tumbuh 6% YoY menjadi 22,64 juta ton. Secara total, volume penjualan batu bara PTBA mencapai 42,89 juta ton, tumbuh 16% dibanding tahun sebelumnya.

Baca Juga :   Pendapatan Naik, Laba Bersih Archi Indonesia (ARCI) Turun pada 2024

Meskipun masih didominasi pasar dalam negeri, pangsa ekspor terus meningkat. Komposisi penjualan saat ini terdiri dari 53% domestik dan 47% ekspor—menandai strategi diversifikasi pasar yang makin seimbang.

Namun, di tengah pertumbuhan pendapatan, laba bersih perusahaan justru mengalami penurunan. PTBA membukukan laba bersih sebesar Rp 5,1 triliun, menyusut 16,41% dibandingkan laba tahun 2023 yang mencapai Rp 6,1 triliun. EBITDA tahun 2024 tercatat sebesar Rp 8,30 triliun.

Penurunan laba ini tidak lepas dari fluktuasi harga komoditas global. Rata-rata harga batu bara berdasarkan indeks Indonesia Coal Index (ICI-3) turun 12% YoY menjadi US$ 74,19 per ton, dari sebelumnya US$ 84,76 per ton. Harga acuan Newcastle juga terkoreksi 22% YoY menjadi US$ 134,85 per ton.

Baca Juga :   Pendapatan Naik, Laba Bersih Bukit Asam (PTBA) Justru Turun di 2024

Meski begitu, PTBA tetap mencatatkan pertumbuhan aset yang solid. Total aset per 31 Desember 2024 mencapai Rp 41,79 triliun, tumbuh 8% dibanding tahun sebelumnya. Di sisi lain, belanja modal (capex) meningkat menjadi Rp 2,35 triliun, naik 17% YoY, terutama digunakan untuk pengembangan infrastruktur logistik seperti jalur angkutan batu bara Tanjung Enim – Keramasan.

Baca Juga :   Pendapatan Naik, Laba Bersih Bukit Asam (PTBA) Justru Turun di 2024

Corporate Secretary PTBA, Niko Chandra, menegaskan bahwa perusahaan akan terus memaksimalkan potensi pasar domestik dan ekspor, sekaligus mempertahankan efisiensi biaya melalui strategi cost leadership di setiap lini usaha.

Strategi efisiensi ini tercermin dari pengendalian nisbah kupas (stripping ratio) yang mencapai 6,23x di 2024—masih di bawah target tahunannya sebesar 6,44x. (Mhd)