JagatBisnis.com – PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF) mencatatkan kenaikan kinerja keuangan yang signifikan di tahun 2024, dengan peningkatan pendapatan dan laba bersih yang solid.
Laba Bersih dan Pendapatan
Pada tahun 2024, GOLF berhasil mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 67,57 miliar, naik 12,29% YoY dibandingkan dengan Rp 60,17 miliar pada tahun 2023. Pencapaian ini didorong oleh peningkatan pendapatan bersih yang tercatat sebesar Rp 197,99 miliar, naik 11,49% YoY dari Rp 177,58 miliar pada tahun 2023.
Kontribusi Segmen Bisnis
Segmen golf menjadi kontributor utama bagi pendapatan GOLF, dengan Rp 93,04 miliar pada tahun 2024, sementara segmen real estate menyumbang Rp 67,85 miliar. Selain itu, segmen restoran dan segmen lain-lain masing-masing memberikan kontribusi sebesar Rp 27,21 miliar dan Rp 9,88 miliar.
Kinerja Segmen Golf dan Real Estate
Pendapatan dari operasional golf di New Kuta Golf mencatatkan peningkatan yang signifikan, seiring dengan naiknya jumlah putaran permainan sebesar 5,7% pada tahun 2024, didorong oleh peningkatan kunjungan wisatawan asing yang melampaui tingkat pra-pandemi. Di sisi lain, Sentul Golf Utama (Palm Hill Golf Club) mengalami penurunan 17,5% YoY pada jumlah putaran permainan karena adanya proyek pengembangan properti yang sedang berlangsung.
Dari segmen real estate, pendapatan meningkat 52,1% YoY menjadi Rp 67,9 miliar berkat proyek The Links Golf Villa dan Sequoia Hills. GOLF berhasil merealisasikan penjualan 8,4 ha dari total 19 ha lahan yang dijual kepada Triniti Land pada tahun 2024, dengan sisa 5 ha yang akan dijual pada tahun 2025.
Pencapaian di Proyek Perumahan
Proyek Sequoia Hills mencatatkan marketing sales sebesar Rp 639,7 miliar, dengan tingkat serapan pasar yang tinggi. Sementara itu, proyek The Links Golf Villa berhasil menjual seluruh 24 unit klaster pertama, menghasilkan marketing sales sebesar Rp 178,2 miliar. Percepatan serah terima unit di proyek ini diperkirakan selesai pada akhir 2025, lebih cepat dari target awal pada April 2026.
Biaya Operasional dan Profitabilitas
Beban operasional GOLF mengalami kenaikan 15,3% YoY menjadi Rp 47,3 miliar, sebagian besar disebabkan oleh biaya initial public offering (IPO) yang bersifat satu kali. Meski begitu, GOLF tetap berhasil menjaga efisiensi operasional yang baik, terbukti dengan kenaikan EBITDA sebesar 4,7% YoY menjadi Rp 88,6 miliar, dengan marjin EBITDA yang solid di angka 44,7%.
Kinerja Laba Bersih
Laba bersih GOLF juga meningkat 12,3% YoY menjadi Rp 67,6 miliar, dengan marjin laba bersih yang sedikit meningkat dari 33,9% menjadi 34,1%. Peningkatan ini sebagian besar didorong oleh pembagian laba sebesar Rp 4 miliar dari entitas asosiasi PT Belitung Golf and Resorts (BGR), yang diperoleh dari penjualan tanah kepada PT New Kuta Golf and Ocean View, entitas anak GOLF.
Prospek dan Strategi Pertumbuhan
Dwi Febri Astuti, Direktur Utama GOLF, menyatakan bahwa kinerja keuangan yang kuat ini mencerminkan strategi optimalisasi yang berhasil di seluruh segmen bisnis utama, termasuk operasional golf yang stabil, percepatan serah terima properti, dan ekspansi portofolio di bidang perhotelan serta fasilitas pendukung golf. Ke depan, GOLF berencana untuk terus melanjutkan pengembangan di sektor properti dan golf, dengan fokus pada landbank yang terus dioptimalkan.
Secara keseluruhan, GOLF berada pada jalur pertumbuhan yang berkelanjutan, dengan pendapatan dan laba yang diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan ekspansi properti dan fasilitas golf di masa depan. (Zan)