JagatBisnis.com – PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD), produsen furnitur dan komponen bangunan, menegaskan bahwa kebijakan tarif resiprokal yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS) terhadap Indonesia tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap ekspor mereka ke pasar AS. Ravenal Arvense, Investor Relations WOOD, mengungkapkan bahwa hampir semua produk yang dihasilkan oleh WOOD tercatat dalam daftar yang dikecualikan dari kebijakan tarif tersebut.
Produk WOOD Dikecualikan dari Tarif Resiprokal
WOOD mengungkapkan hasil analisis mendalam yang menunjukkan bahwa hampir seluruh produk mereka termasuk dalam Annex 2, yang berisi daftar HS Code produk yang tidak akan dikenakan tarif tambahan. Dengan demikian, kebijakan tarif ini diperkirakan tidak akan berdampak signifikan terhadap ekspor perusahaan ke AS.
“Setelah kami telaah secara detail, hampir semua produk kami masuk dalam daftar yang dikecualikan dari penerapan kebijakan tarif resiprokal. Oleh karena itu, kami yakin kebijakan ini tidak akan berdampak signifikan terhadap ekspor kami ke AS,” jelas Ravenal Arvense.
AS Tetap Menjadi Pasar Ekspor Utama
Meskipun tantangan tarif ini, pasar AS tetap menjadi pasar ekspor terbesar bagi WOOD, dengan kontribusi lebih dari 50% terhadap total ekspor mereka. Pasar furnitur kayu di AS sendiri merupakan pasar terbesar di dunia, bahkan lebih besar dibandingkan dengan gabungan pasar negara-negara nomor dua hingga lima.
Namun, meskipun AS menjadi pasar terbesar, pangsa pasar Indonesia dalam ekspor furnitur kayu ke AS masih tergolong kecil, yaitu di bawah 5%. Meskipun demikian, WOOD tetap optimis dengan potensi besar yang ada di pasar AS dan berharap dapat mengakses peluang yang lebih banyak di masa depan.
Ekspansi Pasar di Eropa dan Strategi Pertumbuhan
Selain pasar AS, WOOD juga aktif memperluas pasar di Eropa, khususnya untuk produk flooring. Perusahaan ini yakin bahwa dengan strategi ekspansi pasar yang terus dilakukan, mereka dapat terus meningkatkan kontribusi ekspor dari pasar-pasar utama seperti AS dan Eropa tanpa terpengaruh secara signifikan oleh kebijakan tarif terbaru dari AS.
“Di tengah tantangan tarif ini, kami tetap fokus untuk memperluas pasar dan memanfaatkan potensi yang ada, terutama di AS dan Eropa, agar dapat terus tumbuh dan bersaing secara global,” tutup Ravenal Arvense.
Kesimpulan:
Meskipun kebijakan tarif resiprokal AS memberikan tantangan, WOOD tetap optimis karena sebagian besar produk mereka dikecualikan dari tarif tambahan. Dengan pasar AS dan Eropa yang terus berkembang, perusahaan ini yakin dapat terus meningkatkan kontribusi ekspor dan bersaing di pasar global. (Mhd)