Ekbis  

PT Petrosea Tbk (PTRO) Didirikan Perusahaan Baru, PT Portus Bara Jaya

PT Petrosea Tbk (PTRO) Didirikan Perusahaan Baru, PT Portus Bara Jaya

JagatBisnis.com – PT Petrosea Tbk (PTRO) melalui anak usahanya, PT Petrosea Infrastruktur Nusantara, baru saja mendirikan perusahaan baru yang diberi nama PT Portus Bara Jaya. Pendirian perusahaan ini diumumkan pada 26 Maret 2025 dan tertuang dalam keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI).

Fokus Bisnis PT Portus Bara Jaya

Menurut Anto Broto, Sekretaris Perusahaan Petrosea, PT Portus Bara Jaya akan fokus pada perdagangan, serta aktivitas profesional, ilmiah, dan teknis. Perusahaan ini diharapkan dapat mendukung kegiatan usaha Petrosea dan memperluas jaringan bisnisnya, sejalan dengan rencana strategis pengembangan usaha perusahaan, khususnya di sektor jasa pertambangan.

Baca Juga :   Peluang Bisnis Menjanjikan di Sektor Pertambangan: Strategi Emiten yang Perlu Diketahui

Kepemilikan Saham PT Portus Bara Jaya

PT Petrosea Infrastruktur Nusantara, yang sepenuhnya dimiliki oleh PTRO, memiliki 50% saham PT Portus Bara Jaya. Modal ditempatkan dan disetor penuh untuk bagian saham tersebut adalah sebesar 5.000 saham atau sekitar Rp 81,34 miliar. Sementara itu, PT Lautan Hutan Lestari juga memegang 50% saham yang sama dengan nilai modal ditempatkan dan disetor penuh yang setara dengan Rp 81,34 miliar.

Baca Juga :   PT Petrosea Tbk (PTRO) Catat Kenaikan Pendapatan, Namun Laba Bersih Menurun pada 2024

Dampak Positif bagi Petrosea

Manajemen PTRO mengungkapkan bahwa pendirian PT Portus Bara Jaya diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kelangsungan dan pengembangan usaha PT Petrosea, mendukung strategi pertumbuhan jangka panjang dan memperkuat posisi perusahaan di industri jasa pertambangan.

Baca Juga :   Prospek Kinerja PT Petrosea Tbk (PTRO) 2025: Peningkatan Kontrak dan Sinergi Strategis Dorong Pertumbuhan

Kinerja PT Petrosea Tbk di 2024

Sebagai informasi tambahan, pada tahun 2024, PT Petrosea berhasil meraih pendapatan sebesar US$ 690,81 juta, meningkat 19,59% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, laba bersih perusahaan mengalami penurunan sebesar 20,49% YoY menjadi US$ 9,70 juta pada tahun tersebut. (Hky)