Ekbis  

Harita Nickel Catatkan Peningkatan Penjualan Bijih Nikel 14% pada 2024, Fokus pada Efisiensi dan Proyek Strategis

Harita Nickel Catatkan Peningkatan Penjualan Bijih Nikel 14% pada 2024, Fokus pada Efisiensi dan Proyek Strategis

JagatBisnis.com – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel berhasil mencatatkan peningkatan volume penjualan bijih nikel sebesar 14% pada tahun 2024, dengan total mencapai 23,75 juta wet metric ton (wmt). Pencapaian ini selaras dengan strategi perusahaan yang terus mengoptimalkan efisiensi operasional dan memperkuat lini bisnis pengolahan dan pemurnian nikel.

Kinerja Positif dan Proyek Pengolahan

Harita Nickel membukukan sejumlah pencapaian signifikan di lini bisnis pengolahan pada tahun 2024, dengan penjualan feronikel (FeNi) mencapai 126.344 ton, mixed hydroxide precipitate (MHP) sebanyak 63.431 ton, dan nikel sulfat (NiSO4) sebagai produk turunan MHP sebesar 38.622 ton.

Peningkatan kapasitas produksi menjadi salah satu faktor utama dalam pencapaian tersebut. Salah satu yang signifikan adalah rampungnya pembangunan refinery kedua perusahaan, PT Obi Nickel Cobalt (ONC), yang beroperasi penuh sejak Agustus 2024. Refinery ini memiliki kapasitas pemurnian nikel berkadar rendah hingga 120.000 ton kandungan nikel dalam MHP per tahun. Selain itu, dengan selesainya pembangunan smelter RKEF kedua milik PT Halmahera Jaya Feronikel (HJF) pada 2023, kapasitas produksi feronikel pun meningkat menjadi 120.000 ton kandungan nikel dalam FeNi per tahun.

Baca Juga :   Harga Nikel Naik 1,86 Persen

Tantangan Global dan Langkah Mitigasi

Meski pencapaian positif diraih, Harita Nickel tetap menghadapi berbagai tantangan global, seperti perlambatan ekonomi, ketatnya persaingan usaha, dan peningkatan biaya operasional yang dipengaruhi oleh perubahan kebijakan domestik dan internasional.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Harita Nickel berupaya meningkatkan efisiensi operasional, antara lain dengan mengembangkan pabrik kapur tohor (quicklime) yang dapat menekan biaya bahan baku dalam proses hidrometalurgi HPAL. Selain itu, perusahaan juga menerapkan pengetatan biaya operasional di seluruh unit bisnisnya guna menjaga kinerja finansial yang sehat.

Baca Juga :   Pendapatan dan Laba Bersih Harita Nickel (NCKL) Tumbuh Signifikan hingga Kuartal III-2024

Laporan Keuangan 2024

Dalam laporan keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2024, Harita Nickel membukukan pendapatan sebesar Rp 26,97 triliun, dengan laba kotor mencapai Rp 8,45 triliun, dan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6,38 triliun.

Fokus pada Proyek Strategis dan Komitmen ESG

Ke depan, Harita Nickel berencana untuk terus memperkuat efisiensi operasional serta menyelesaikan proyek-proyek strategis yang akan menjaga daya saing perusahaan. Salah satu langkah penting adalah menyelesaikan proses audit Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA) yang merupakan bagian dari komitmen perusahaan terhadap standar pertambangan internasional dan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

Baca Juga :   KPK Endus Ekspor 5,3 Juta Ton Bijih Nikel Ilegal ke China

Direktur Keuangan Harita Nickel, Suparsin D. Liwan, menegaskan bahwa perusahaan akan tetap menjaga kesehatan keuangan dan meningkatkan standar operasional. “Kami juga akan terus fokus menjalankan operasi secara efisien, menyelesaikan proyek yang sedang dalam masa konstruksi, dan terus meningkatkan standar operasi sehingga kondisi keuangan perseroan tetap terjaga,” ujarnya.

Harita Nickel terus berusaha untuk memperkuat posisinya dalam industri nikel global dengan mengedepankan efisiensi, keberlanjutan, dan komitmen terhadap standar internasional, sambil tetap beradaptasi dengan dinamika pasar dan tantangan yang ada. (Hky)