JagatBisnis.com – Emiten jasa transportasi laut PT Temas Tbk (TMAS) mengumumkan akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 228,21 miliar atau sekitar Rp 4 per saham dari laba tahun buku 2024. Meskipun laba bersih perusahaan mengalami penurunan sebesar 11% menjadi Rp 721 miliar pada 2024, dari Rp 815 miliar pada 2023, TMAS tetap mempertahankan komitmennya dalam memberikan dividen kepada pemegang saham.
Kenaikan Pendapatan Tipis, Namun Laba Bersih Menurun
Pada 2024, pendapatan TMAS tercatat mengalami kenaikan tipis 1% menjadi Rp 4,34 triliun. Sebagian besar pendapatan perusahaan masih berasal dari bisnis shipping (85%), diikuti dengan kontribusi dari sektor port (10%) dan depo (5%).
Dinamika Pasar dan Kenaikan Harga Bahan Bakar Pengaruhi Laba Bersih
Dalam Public Expose yang berlangsung pada Senin (24/3), Direktur Utama TMAS, Ricky Effendi, mengungkapkan bahwa penurunan laba bersih perusahaan disebabkan oleh dinamika pasar yang tidak menentu dan kenaikan harga bahan bakar, yang merupakan pengeluaran utama dalam operasional kapal. Meskipun begitu, TMAS tetap optimistis dalam menghadapi tahun 2025 dengan sejumlah rencana strategis yang akan dijalankan.
Rencana Strategis untuk Tahun 2025
Untuk mengoptimalkan layanan pelayaran dan memperkuat armada, TMAS berencana untuk menerima 16 unit armada baru secara bertahap, dengan kapasitas total 8.165 teus. Rencana ini akan memerlukan dana sebesar Rp 2 triliun, yang akan diambil dari capital expenditure (capex) tahun 2025 yang berjumlah Rp 3 triliun.
Kerja Sama dengan Pemerintah dan Pengembangan Sumber Daya Daerah
Rencana pengembangan TMAS juga mencakup kerja sama dengan Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSP Pelabuhan). Salah satu proyek besar yang tengah dijajaki adalah pembentukan 70.000 Koperasi Merah Putih, yang diharapkan dapat mengoptimalkan sumber daya dari daerah-daerah di luar Pulau Jawa. Japie Tasijam, Direktur PT Temas Port, menambahkan, “Jika proyek Koperasi Merah Putih ini berjalan, kami optimis bahwa dari wilayah Timur Indonesia akan ada banyak muatan yang didistribusikan ke Jawa dan daerah lainnya.”
Ekspansi di Sektor Depo dan Pergudangan
Di sektor depo dan pergudangan, TMAS juga memiliki rencana ekspansi. Mereka akan memulai operasional warehouse baru di Jakarta seluas 7.600 meter persegi yang sudah memiliki sertifikasi halal, untuk mendukung pertumbuhan bisnis di sektor ini.
Dengan berbagai strategi yang telah disiapkan, TMAS berkomitmen untuk terus memperkuat posisinya dalam industri transportasi laut dan mendukung pemulihan ekonomi Indonesia, khususnya melalui pengembangan infrastruktur pelabuhan dan ekspansi armada. (Zan)