JagatBisnis.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa kementeriannya telah mengambil langkah prioritas untuk memastikan pasokan batubara dan gas sebagai bahan baku utama bagi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dikelola oleh PLN.
“Dari Kementerian ESDM, kami memprioritaskan kebijakan untuk mendahulukan PLN, baik untuk batubara maupun gas,” ujar Bahlil di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada Rabu (19/03), dalam rangka kunjungan Satuan Tugas Ramadan dan Idulfitri (Satgas RAFI) 2025.
Langkah ini diambil untuk memastikan kesiapan pasokan energi selama bulan Ramadan dan Lebaran tahun 2025. Bahlil juga menjelaskan bahwa sebagian kuota gas yang sebelumnya dialokasikan untuk BUMN lain kini dialihkan untuk memenuhi kebutuhan PLN.
“Beberapa kuota gas yang semula diberikan kepada BUMN lain kami tarik untuk disalurkan ke PLN. Langkah ini kami ambil untuk mengutamakan PLN dan menghindari ketergantungan pada impor energi,” tambahnya.
Dalam hal kapasitas listrik nasional, Bahlil mengungkapkan bahwa pada periode Ramadan dan Lebaran 2025, Daya Mampu Netto (DMN) diperkirakan mencapai 67.415 Megawatt (MW) dengan beban puncak lebih rendah, yaitu 45.280 MW. Penurunan beban puncak ini disebabkan oleh aktivitas yang lebih sedikit selama libur hari raya, seperti pabrik dan kantor yang tidak beroperasi.
Dengan proyeksi ini, pasokan listrik selama Ramadan dan Lebaran diperkirakan akan mengalami surplus, dengan cadangan energi rata-rata mencakup 25 hari. (Mhd)