JagatBisnis.com – PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) telah menetapkan sejumlah strategi untuk mempertahankan kinerja yang solid meski pasar saham tengah mengalami tekanan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (18/3) tercatat turun 11,74% sejak awal tahun, yang menunjukkan kondisi pasar yang kurang menggembirakan.
Namun, Investor Relations SRTG, Mellisa Tika, menjelaskan bahwa Saratoga tetap optimis dan fokus pada pendekatan investasi jangka panjang. Perusahaan mengutamakan fundamental bisnis yang kuat dan peluang pertumbuhan berkelanjutan, yang diyakini dapat memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dalam jangka panjang.
“Dalam kondisi pasar yang dinamis, kami terus menganalisa peluang investasi yang dapat memberikan nilai tambah. Kami percaya, dengan pendekatan ini, portofolio perusahaan akan tetap resilient dan memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang meskipun menghadapi dinamika pasar,” ujar Mellisa dalam wawancaranya.
Pendekatan Investasi yang Berfokus pada Sektor Berkembang
Sebagai perusahaan investasi, Saratoga memiliki fokus utama dalam menciptakan pertumbuhan nilai berkelanjutan. Selain itu, SRTG juga berusaha meningkatkan efisiensi operasional dan memperkuat strategi bisnis pada perusahaan portofolio yang dimiliki.
Mellisa menambahkan bahwa Saratoga memiliki struktur keuangan yang kuat dan fleksibel. Keunggulan ini memungkinkan perusahaan untuk mengeksplorasi berbagai opsi sumber pendanaan yang sesuai dengan kebutuhan investasi yang ada.
“Kami tetap fokus mencari peluang pada sektor-sektor dengan prospek pertumbuhan jangka panjang. Termasuk sektor energi terbarukan, layanan kesehatan, infrastruktur digital, dan konsumer,” ungkapnya.
Kinerja Keuangan yang Positif di 2024
Pada tahun 2024, Saratoga berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 3,29 triliun, berbalik dari kerugian sebesar Rp 10,14 triliun yang tercatat pada tahun 2023. Hal ini menandakan perbaikan signifikan dalam kinerja keuangan perusahaan di tengah ketidakpastian pasar.
Selain itu, SRTG mencatatkan pertumbuhan Nilai Aset Bersih (Net Asset Value/NAV) sebesar 10,5% secara tahunan (YoY), yang mencapai Rp 53,9 triliun pada 2024, dibandingkan dengan Rp 48,9 triliun pada tahun sebelumnya. Pencapaian ini menunjukkan pertumbuhan yang konsisten dan solid dalam nilai aset perusahaan.
Dividen yang Solid dan Arus Kas Positif
SRTG juga berhasil membukukan dividen yang solid, sebesar Rp 3,8 triliun pada tahun 2024, meningkat 36% dibandingkan dengan tahun 2023. Pencapaian ini didorong oleh arus kas positif dari perusahaan-perusahaan portofolio SRTG seperti ADRO, TBIG, dan MPMX.
Tak hanya itu, Saratoga berhasil memonetisasi perusahaan-perusahaan portofolio dan menghasilkan arus kas tambahan sebesar Rp 712 miliar pada tahun 2024. Dengan demikian, total arus kas tambahan yang diperoleh sepanjang tahun lalu mencapai Rp 4,5 triliun.
Dengan kinerja yang baik di tengah pasar yang menantang, strategi Saratoga untuk terus fokus pada sektor-sektor yang berkembang serta pendekatan investasi jangka panjang diperkirakan akan terus mendukung kinerja perusahaan ke depannya. (Hky)