Ekbis  

PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (Spindo/ISSP) Catat Rekor Laba Bersih dan Targetkan Pertumbuhan 10% di 2025

PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (Spindo/ISSP) Catat Rekor Laba Bersih dan Targetkan Pertumbuhan 10% di 2025

JagatBisnis.com – PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP), produsen pipa baja, mencatatkan laba bersih tertinggi sepanjang sejarah perusahaan sebesar Rp 530,08 miliar pada tahun 2024. Meskipun penjualan ISSP mengalami penurunan, laba bersih berhasil tumbuh 6,42% dibandingkan dengan tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp 498,08 miliar.

Kinerja 2024: Penurunan Penjualan dan Efisiensi yang Meningkatkan Laba

Penjualan ISSP pada tahun 2024 turun 5,27% year-on-year (YoY), dari Rp 6,45 triliun menjadi Rp 6,11 triliun. Penurunan ini didorong oleh penurunan pendapatan dari pasar domestik yang menyusut 4,34% menjadi Rp 5,94 triliun, serta penurunan 27,14% dari pasar ekspor yang tercatat sebesar Rp 176,92 miliar. Meski demikian, perusahaan berhasil menurunkan beban pokok pendapatan (COGS) sebesar 6,87% menjadi Rp 5,01 triliun. Hasilnya, laba kotor ISSP meningkat 3,77% YoY, mencapai Rp 1,10 triliun, dengan margin laba bersih dan laba kotor masing-masing mengalami kenaikan 18,1% dan 8,7%.

Baca Juga :   PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) Targetkan Kenaikan Penjualan dan Laba 10%-20% di 2025

Johanes W. Edward, Corporate Secretary sekaligus Chief Strategy & Business Development Officer ISSP, menyatakan bahwa pencapaian laba tersebut tidak lepas dari langkah efisiensi yang dijalankan perusahaan, meski penjualan mengalami penurunan. Efisiensi biaya, termasuk penurunan biaya bunga sekitar 11% dan pengurangan biaya administrasi sekitar 13%, turut mendukung pertumbuhan laba.

Strategi Pertumbuhan pada 2025

Meski kondisi ekonomi global dan domestik masih dibayangi oleh tantangan, ISSP optimis dapat mempertahankan pertumbuhannya pada 2025. Perusahaan menargetkan kenaikan laba sekitar 10% tahun ini. Johanes menyebutkan bahwa peluang terbesar tetap datang dari sektor infrastruktur, meskipun dana dari APBN terpangkas. ISSP menganggap pembangunan infrastruktur tidak hanya bergantung pada anggaran pemerintah, tetapi juga didorong oleh investasi sektor swasta baik domestik maupun global.

Baca Juga :   ISSP Targetkan Kinerja Positif Meski Hadapi Penurunan Harga Baja Global

Ekspansi Kapasitas Produksi dan Investasi Capex

Sebagai bagian dari strategi pertumbuhannya, ISSP melanjutkan ekspansi kapasitas produksi. Pada 2024, ISSP mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp 270 miliar untuk pembelian lahan, pembangunan distribution centre, dan pemeliharaan. Pada 2025, perusahaan berencana untuk meningkatkan capex menjadi sekitar Rp 500 miliar, dengan sebagian besar dana dialokasikan untuk pembangunan Unit 7. Proyek tersebut akan memperkenalkan mesin baru yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi serta mengembangkan produk-produk bernilai tambah tinggi.

Setelah proyek investasi selesai dalam tiga tahun ke depan, kapasitas produksi ISSP diperkirakan akan mencapai lebih dari 1 juta ton per tahun, dari posisi saat ini sekitar 650.000 ton per tahun.

Dukungan Pemerintah dan Perlindungan Industri Baja

Johanes juga mengapresiasi dukungan pemerintah terhadap industri baja domestik, salah satunya dengan memperpanjang pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) yang berlaku hingga lima tahun ke depan. Ini memberikan perlindungan terhadap manufaktur baja dalam negeri dari praktik perdagangan yang tidak fair. Namun, Johanes juga menyarankan perlunya perlindungan yang lebih komprehensif untuk mendukung kemajuan industri manufaktur di Indonesia.

Baca Juga :   PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) Hadapi Ancaman Impor Baja

Fokus pada Pasar Domestik dan Ekspansi Ekspor Secara Selektif

Hingga akhir tahun 2024, penjualan ISSP masih didominasi oleh pasar domestik, yang menyumbang sekitar 95% dari total penjualan. Meski begitu, ISSP berencana untuk meningkatkan porsi penjualannya ke pasar ekspor, namun hal ini akan dilakukan secara selektif sesuai dengan kondisi pasar global dan potensi permintaan yang ada.

Dengan langkah-langkah efisiensi dan ekspansi yang telah dijalankan, serta fokus pada pengembangan produk-produk bernilai tambah tinggi, ISSP optimis dapat menjaga kinerjanya dan meneruskan pertumbuhannya pada 2025. (Zan)