Ekbis  

Pelindo Tingkatkan Kinerja Pelabuhan Nonpetikemas Melalui Transformasi Berkelanjutan

Pelindo Tingkatkan Kinerja Pelabuhan Nonpetikemas Melalui Transformasi Berkelanjutan

JagatBisnis.com – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, melalui subholding PT Pelindo Multi Terminal (SPMT), terus bertransformasi untuk meningkatkan kinerja operasional pelabuhan nonpetikemas yang dikelola. Transformasi ini bertujuan untuk memperkuat operasional dan mendukung efisiensi logistik nasional.

Fokus pada Enam Prinsip Transformasi

Direktur Operasi Pelindo Multi Terminal, Arif Rusman Yulianto, menjelaskan bahwa transformasi ini dilaksanakan dengan berlandaskan pada enam prinsip utama, yakni proses bisnis, sumber daya manusia (SDM), teknologi, peralatan, infrastruktur, serta health, safety, security, and environment (HSSE).

“Sejak akhir 2022, transformasi ini terus berjalan secara berkelanjutan dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas pelabuhan serta memperpendek waktu singgah kapal (port stay),” kata Arif dalam acara diskusi di Jakarta, pada Rabu (12/3).

Baca Juga :   SPMT Catat Trafik Penumpang Nataru 2024/2025 Sebanyak 630.479 Orang

Hasil Nyata Transformasi

Salah satu hasil nyata dari transformasi ini adalah peningkatan signifikan dalam produktivitas bongkar muat komoditas curah kering di Branch Jamrud Nilam Mirah, Surabaya. Produktivitas bongkar muat meningkat 51%, dari 1.499 ton/ship/day (T/S/D) menjadi 2.266 T/S/D.

Selain itu, port stay di terminal ini berkurang dari 58 jam menjadi 50 jam, menunjukkan efisiensi yang sangat signifikan.

Peningkatan Arus Bongkar Muat

Pelindo Multi Terminal juga mencatat pertumbuhan arus bongkar muat pada tahun 2024, di antaranya:

  • Arus bongkar muat komoditas general and bag cargo mencapai 30,25 juta ton/M³, tumbuh 19,55% secara year-on-year (YoY).
  • Arus barang curah kering seperti batu bara, bijih besi, gula, dan kedelai mencapai 59,08 juta ton, naik 7,15% (YoY).
  • Arus kendaraan meningkat 21,63% menjadi 1,84 juta unit.
  • Komoditas gas naik 5,86% (YoY) menjadi 13,97 MMBTU.
Baca Juga :   Pelindo Buka Gerai Local Pride Spot di Terminal Penumpang Tanjung Priok untuk Dukung UMK

Penerapan Pelindo Terminal Operating System (PTOS-M)

Transformasi ini juga mencakup implementasi Pelindo Terminal Operating System Multipurpose (PTOS-M), yang memungkinkan operasi terminal berbasis planning and control. Dengan sistem ini, pengelolaan operasional menjadi lebih tersentralisasi dan terstandarisasi, meningkatkan efisiensi di setiap pelabuhan yang dikelola.

Jangkauan Operasional dan Kemitraan Strategis

Pelindo Multi Terminal saat ini mengelola 20 cabang yang tersebar di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara. Selain itu, ada tiga anak perusahaan yang turut berperan dalam pengelolaan pelabuhan, yaitu PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP), PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IKT/IPCC), dan PT Terminal Curah Utama.

Baca Juga :   PT Pelindo Solusi Logistik Catat Pertumbuhan Positif di Semester I 2024

Arif juga menegaskan bahwa Pelindo Multi Terminal terus membuka peluang kemitraan strategis untuk percepatan modernisasi pelabuhan.

Kolaborasi untuk Meningkatkan Daya Saing Logistik

“Kami terus berupaya bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak guna meningkatkan daya saing logistik nasional, yang pada akhirnya memberikan manfaat besar bagi perekonomian Indonesia,” pungkas Arif.

Dengan langkah-langkah transformasi yang terus dilakukan, Pelindo berharap dapat memberikan kontribusi lebih besar terhadap efisiensi logistik dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. (Hky)