JagatBisnis.com – PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) membukukan kinerja positif pada 2024 dengan laba bersih sebesar Rp 3,29 triliun, berbalik dari rugi sebesar Rp 10,14 triliun di tahun 2023. Laporan keuangan yang dipublikasikan pada Rabu (12/3) menunjukkan pencapaian luar biasa bagi perusahaan investasi ini.
Selain itu, SRTG juga mencatatkan pertumbuhan Nilai Aset Bersih (Net Asset Value/NAV) sebesar 10,5% year on year (yoy), yang mencapai Rp 53,9 triliun, naik dari Rp 48,9 triliun pada 2023.
Kinerja Positif Berkat Portofolio yang Kuat
Direktur Investasi SRTG, Devin Wirawan, menjelaskan bahwa kinerja positif perusahaan didorong oleh optimalisasi kinerja perusahaan portofolio utama seperti PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), PT AlamTri Resources Indonesia Tbk (ADRO), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). Devin menyebutkan bahwa portofolio yang dikelola Saratoga berhasil menciptakan nilai keberlanjutan serta memperkuat fundamental bisnis meskipun berada dalam kondisi pasar yang dinamis.
“Kinerja positif ini mencerminkan keberhasilan strategi investasi kami dalam mengoptimalkan peluang di sektor-sektor strategis, seperti yang terlihat dari penghasilan dividen yang signifikan dan kenaikan valuasi perusahaan portofolio kami,” kata Devin.
Pencapaian Dividen dan Arus Kas yang Positif
Pada 2024, SRTG berhasil meraih perolehan dividen yang solid sebesar Rp 3,8 triliun, yang mencatatkan kenaikan 36% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pencapaian ini didorong oleh arus kas yang positif dari perusahaan portofolio seperti ADRO, TBIG, dan MPMX.
Selain itu, SRTG juga mampu memonetisasi perusahaan portofolio dengan menghasilkan arus kas sebesar Rp 712 miliar, sehingga total tambahan arus kas yang diperoleh sepanjang tahun mencapai Rp 4,5 triliun.
Akuisisi Strategis dan Ekspansi Bisnis
Salah satu langkah strategis yang dilakukan SRTG pada 2024 adalah akuisisi mayoritas saham Brawijaya Healthcare. Investasi ini didorong oleh potensi Brawijaya untuk terus berkembang dan memperluas jangkauan layanan kesehatan di Indonesia. Saat ini, Brawijaya telah mengoperasikan lima rumah sakit dan dua klinik yang tersebar di Jakarta, Depok, Bandung, dan Tangerang.
Devin menegaskan bahwa kolaborasi antara SRTG dan Brawijaya akan memperkuat operasional rumah sakit dan mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan di sektor kesehatan.
Struktur Keuangan yang Kuat untuk Investasi Berkelanjutan
Direktur Keuangan SRTG, Lany D. Wong, menjelaskan bahwa Loan-to-Value (LTV) perusahaan meningkat menjadi 3,1% pada 2024, dari 0,5% pada tahun sebelumnya. Kenaikan ini mencerminkan upaya SRTG dalam mengoptimalkan struktur permodalan guna mendukung peluang investasi berkualitas tinggi. Meskipun ada kenaikan LTV, angka tersebut tetap berada dalam batas yang sehat dan memberikan fleksibilitas keuangan yang kuat.
Dengan struktur keuangan yang solid, SRTG optimistis dapat terus memanfaatkan peluang investasi di Indonesia yang terbuka luas. SRTG berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.
Kesimpulan
SRTG berhasil mencatatkan kinerja yang sangat positif di 2024, dengan laba bersih yang berbalik dari rugi di tahun sebelumnya dan peningkatan nilai aset yang signifikan. Kinerja ini mencerminkan keberhasilan strategi investasi yang terukur dan disiplin, serta portofolio yang terus berkembang dan mendukung pertumbuhan jangka panjang. (Zan)