JagatBisnis.com – PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) akan melaksanakan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue senilai Rp 3,49 triliun. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat struktur keuangan perusahaan dan mendukung kegiatan operasional ke depan.
Dalam prospektus yang diterbitkan pada Senin (10/3), FASW mengungkapkan rencananya untuk mengeluarkan hingga 743.366.636 lembar saham baru dengan nilai nominal Rp 500 per saham. Corporate Secretary FASW, Marco Hardy, menjelaskan bahwa aksi korporasi ini sudah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 22 Januari 2025. Sementara itu, pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diperkirakan akan terbit pada 30 April 2025.
“Harga pelaksanaan rights issue ini ditetapkan Rp 4.700 per saham dengan total emisi sebesar Rp 3,49 triliun. Adapun dilusi kepemilikan maksimum diperkirakan mencapai 23,08%,” ujar Marco dalam keterangannya.
Porsi Hak Memesan Efek dan Pemegang Saham Utama
Setiap pemegang 100 saham lama yang tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) pada 15 Mei 2025 pukul 16.00 WIB akan mendapatkan 30 hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Setiap 1 HMETD memberikan hak untuk membeli satu saham baru.
Siam Kraft Industry Company Limited (SKIC), yang merupakan pemegang saham utama FASW dengan kepemilikan sebanyak 1.368.663.916 saham, akan melaksanakan 410.599.174 HMETD yang dimilikinya. SKIC dipastikan memiliki dana yang cukup untuk melaksanakan hak tersebut, seperti yang tercantum dalam surat pernyataan tertanggal 10 Maret 2025.
Selain itu, SCGP Solutions (Singapore) Pte. Ltd. (SCGPSS), yang memegang 1.102.069.224 saham FASW, juga akan mengeksekusi 184.094.134 HMETD. Sama halnya dengan SKIC, SCGPSS dipastikan memiliki kemampuan untuk memenuhi komitmen tersebut, berdasarkan surat pernyataan yang juga dikeluarkan pada 10 Maret 2025.
Alokasi Dana Hasil Rights Issue
Seluruh dana yang diperoleh dari pelaksanaan rights issue ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan untuk tiga tujuan utama. Sekitar 85% dari dana tersebut akan dialokasikan untuk pembayaran sebagian pinjaman perusahaan. Sebesar 5% akan digunakan untuk belanja modal perusahaan, sementara 10% sisanya akan diperuntukkan sebagai tambahan modal kerja.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi FASW di pasar dan mendukung pertumbuhan serta ekspansi perusahaan di masa mendatang. (Mhd)