Ekbis  

Saham Rolls-Royce Melonjak 15% Setelah Perusahaan Tingkatkan Target Jangka Menengah

Saham Rolls-Royce Melonjak 15% Setelah Perusahaan Tingkatkan Target Jangka Menengah

JagatBisnis.com – Saham Rolls-Royce mengalami lonjakan signifikan sebesar 15%, mencapai level tertinggi sepanjang sejarah pada Kamis (27/2), setelah perusahaan mengumumkan peningkatan target jangka menengah. Lonjakan saham ini mencerminkan keyakinan Rolls-Royce terhadap pertumbuhan laba di masa depan, yang didorong oleh efisiensi mesin yang lebih baik dan pemangkasan biaya yang melebihi ekspektasi pasar.

Peningkatan target ini menandakan kemajuan besar bagi Rolls-Royce sejak Tufan Erginbilgic, mantan eksekutif BP, mengambil alih posisi CEO dua tahun lalu. Saat pertama kali menjabat, Erginbilgic menggambarkan Rolls-Royce sebagai “platform yang terbakar” yang membutuhkan transformasi mendasar. Di bawah kepemimpinannya, perusahaan kini berhasil menunjukkan kinerja yang mengesankan.

Baca Juga :   Investasi Real Estat Komersial di Asia Pasifik Meningkat 28% pada Kuartal III 2024

Pada laporan keuangan terbarunya, Rolls-Royce mengumumkan dividen sebesar 6 pence per saham, setelah sebelumnya menghentikan pembayaran dividen selama lima tahun akibat pandemi. Selain itu, perusahaan juga meluncurkan program pembelian kembali saham senilai 1 miliar pound (sekitar US$1,27 miliar), yang semakin mendorong lonjakan harga saham.

Richard Hunter dari Interactive Investor menyebutkan bahwa program pembelian kembali saham yang tidak terduga ini telah “menyalakan api” pada harga saham Rolls-Royce. Citi juga memberikan penilaian positif terhadap laporan keuangan perusahaan, menyebutnya sebagai “sangat kuat”.

Baca Juga :   Investasi Real Estat Komersial di Asia Pasifik Meningkat 28% pada Kuartal III 2024

Erginbilgic menyatakan bahwa keberhasilan Rolls-Royce pada 2024 adalah hasil dari transformasi yang telah membawa perusahaan menjadi bisnis yang lebih berkinerja tinggi, kompetitif, tangguh, dan terus berkembang. Rolls-Royce juga mencatatkan peningkatan laba berkat penghematan biaya, peningkatan daya tahan mesin, dan perbaikan kontrak bisnis, terutama di sektor mesin pesawat dan sistem pembangkit listrik.

Perusahaan yang juga dikenal sebagai pemasok mesin untuk pesawat Airbus dan Boeing, serta produsen mesin kapal dan kapal selam, mengungkapkan bahwa mereka akan mencapai target laba operasional mendasar sebesar 3,6 miliar hingga 3,9 miliar pound lebih cepat dari yang direncanakan, yakni pada tahun ini—dua tahun lebih cepat dari jadwal.

Baca Juga :   Investasi Real Estat Komersial di Asia Pasifik Meningkat 28% pada Kuartal III 2024

Rolls-Royce juga memperkirakan laba untuk tahun 2025 akan mencapai 2,7 miliar hingga 2,9 miliar pound, naik dari 2,46 miliar pound yang tercatat tahun lalu—sebuah kenaikan yang melebihi perkiraan konsensus dan mencatatkan lonjakan 55% dibandingkan tahun sebelumnya.

Sejak Erginbilgic bergabung dengan perusahaan pada Januari 2023, saham Rolls-Royce telah melonjak lebih dari lima kali lipat, mencatatkan performa luar biasa di pasar saham. (Zan)