JagatBisnis.com – PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) berhasil mencatatkan nilai kontrak baru sebesar Rp 257,2 miliar pada Januari 2025. Namun, perseroan menyebut bahwa pemangkasan pagu anggaran infrastruktur di 2025 memberikan dampak signifikan terhadap kinerja mereka.
Sekretaris Perusahaan ADHI, Rozi Sparta, menjelaskan bahwa meskipun ada sentimen negatif terkait pemangkasan anggaran, perolehan kontrak masih didominasi oleh proyek pemerintah, yang sejalan dengan fokus pembangunan infrastruktur guna mendukung pertumbuhan ekonomi.
Target Peningkatan Nilai Kontrak Baru 30%-40% di 2025
Saat ini, ADHI tengah mengerjakan 105 proyek dan menargetkan nilai kontrak baru di tahun 2025 dapat meningkat 30%-40% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, penyesuaian anggaran pemerintah yang dipangkas membuat beberapa proyek harus disesuaikan, terutama dalam hal jangka waktu penyelesaian yang tergantung pada ketersediaan anggaran.
Strategi Menghadapi Pemangkasan Anggaran
Untuk menghadapi perubahan tersebut, ADHI telah menyiapkan langkah-langkah strategis. Salah satunya adalah dengan memaksimalkan peluang untuk memperoleh kontrak dari proyek BUMN/D dan sektor swasta. Perseroan juga berencana untuk mengoptimalkan anggaran belanja modal (capex) dan operasional (opex) pada tahun 2025.
Pemangkasan Anggaran Kementerian PU
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan adanya efisiensi anggaran yang mengakibatkan pagu anggaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk 2025 dipangkas. Anggaran yang awalnya sebesar Rp 110,95 triliun terpangkas menjadi hanya Rp 29,57 triliun, yang berdampak pada sejumlah proyek infrastruktur di tahun tersebut. (Zan)