Ekbis  

PT Adhi Karya Catatkan Nilai Kontrak Baru Rp 257,2 Miliar di Januari 2025, Meski Ada Pemangkasan Anggaran Infrastruktur

PT Adhi Karya Catatkan Nilai Kontrak Baru Rp 257,2 Miliar di Januari 2025, Meski Ada Pemangkasan Anggaran Infrastruktur

JagatBisnis.com – PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) berhasil mencatatkan nilai kontrak baru sebesar Rp 257,2 miliar pada Januari 2025. Namun, perseroan menyebut bahwa pemangkasan pagu anggaran infrastruktur di 2025 memberikan dampak signifikan terhadap kinerja mereka.

Sekretaris Perusahaan ADHI, Rozi Sparta, menjelaskan bahwa meskipun ada sentimen negatif terkait pemangkasan anggaran, perolehan kontrak masih didominasi oleh proyek pemerintah, yang sejalan dengan fokus pembangunan infrastruktur guna mendukung pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga :   Waskita Beton Precast (WSBP) Raih Kontrak Baru Rp 2,22 Triliun hingga November 2024

Target Peningkatan Nilai Kontrak Baru 30%-40% di 2025

Saat ini, ADHI tengah mengerjakan 105 proyek dan menargetkan nilai kontrak baru di tahun 2025 dapat meningkat 30%-40% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, penyesuaian anggaran pemerintah yang dipangkas membuat beberapa proyek harus disesuaikan, terutama dalam hal jangka waktu penyelesaian yang tergantung pada ketersediaan anggaran.

Baca Juga :   Jalan Tol Solo-Jogja Fungsional Dibuka Selama Nataru 2024/2025 oleh PT Adhi Karya

Strategi Menghadapi Pemangkasan Anggaran

Untuk menghadapi perubahan tersebut, ADHI telah menyiapkan langkah-langkah strategis. Salah satunya adalah dengan memaksimalkan peluang untuk memperoleh kontrak dari proyek BUMN/D dan sektor swasta. Perseroan juga berencana untuk mengoptimalkan anggaran belanja modal (capex) dan operasional (opex) pada tahun 2025.

Baca Juga :   PT Adhi Karya Tanggapi Gugatan Proyek Hambalang Senilai Rp 91 Miliar

Pemangkasan Anggaran Kementerian PU

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan adanya efisiensi anggaran yang mengakibatkan pagu anggaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk 2025 dipangkas. Anggaran yang awalnya sebesar Rp 110,95 triliun terpangkas menjadi hanya Rp 29,57 triliun, yang berdampak pada sejumlah proyek infrastruktur di tahun tersebut. (Zan)