JagatBisnis.com – PT Pertamina EP (PEP) Prabumulih berhasil mencatatkan pendapatan sebesar US$ 348 juta sepanjang tahun 2024, mengalami kenaikan sebesar 16% dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya yang tercatat US$ 300 juta.
Djudjuwanto, General Manager PHR Zona 4, menjelaskan bahwa peningkatan pendapatan tersebut tidak terlepas dari keberhasilan Prabumulih Field dalam meningkatkan produksi minyak. Pada tahun 2024, produksi minyak di Prabumulih Field mengalami kenaikan signifikan, yaitu dari 8.000 barel per hari (bopd) pada awal tahun menjadi 11.200 bopd pada akhir tahun.
Peningkatan ini juga didorong oleh optimasi biaya operasional sepanjang tahun 2024. PEP Prabumulih berhasil melakukan optimasi anggaran operasi sebesar 15%, sehingga production cost menjadi hanya US$ 9 per barel setara minyak (boe).
Muhammad Luthfi Ferdiansyah, Senior Manager Prabumulih Field, menambahkan bahwa selain produksi minyak, produksi gas juga memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan. Produksi gas pada awal 2024 mencapai 100 MMScfd, dan meningkat menjadi 118 MMScfd pada akhir tahun.
Prabumulih Field telah berhasil mempertahankan decline baseline sebesar 15% dan mencatatkan keberhasilan pada pengeboran di Gunung Kemala (GNK) dan Lembak (LBK) untuk minyak, sementara untuk gas, pengembangan Prabumenang (PMN) memberikan kontribusi signifikan.
PEP Prabumulih beroperasi di bawah naungan Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional Sumatra Zona 4, yang merupakan bagian dari Subholding Upstream Pertamina, dengan pengawasan langsung oleh SKK Migas Perwakilan Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel). (Zan)