JagatBisnis.com – Harga saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) menunjukkan fluktuasi pada awal perdagangan Rabu (19/2). Setelah sempat mengalami kenaikan saat pembukaan pasar, harga saham DEWA turun 2,08% hingga pukul 09:17 WIB, menjadi Rp 141 per saham. Harga saham DEWA bergerak dalam kisaran Rp 139 – Rp 147, setelah sebelumnya menguat selama empat sesi perdagangan berturut-turut dan ditutup naik 6,67% pada posisi Rp 144 per saham pada Selasa (18/2).
Dalam sepekan terakhir, harga saham DEWA tercatat mengalami kenaikan sekitar 29%. Lonjakan ini didorong oleh rencana perusahaan untuk melaksanakan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement, yang segera dieksekusi oleh DEWA.
Private Placement Dorong Kinerja Positif DEWA
Pada Kamis (13/2), DEWA memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk melaksanakan private placement. Melalui aksi korporasi ini, DEWA akan menerbitkan 18,83 miliar saham baru Seri B, dengan nilai nominal Rp 50 per lembar saham. Harga pelaksanaan saham baru yang diterbitkan dipatok sebesar Rp 75 per saham, sehingga total nilai private placement diperkirakan mencapai Rp 1,41 triliun.
Rencananya, saham-saham baru ini akan digunakan untuk mengonversi utang DEWA kepada tiga kreditur, yakni PT Madhani Talatah Nusantara (MTN), PT Andhesti Tungkas Pratama (ATP), dan PT Antareja Mahada Makmur (AMM), dengan total utang yang akan dikonversi masing-masing sebesar Rp 756,99 miliar, Rp 358,92 miliar, dan Rp 296,61 miliar.
Peningkatan Struktur Permodalan DEWA
Direktur & Corporate Secretary DEWA, Ahmad Hilyadi, menjelaskan bahwa pelaksanaan private placement akan memperkuat struktur permodalan perusahaan. Rasio utang terhadap ekuitas (DER) akan menurun signifikan, dari sebelumnya 1,32 kali menjadi 0,62 kali, sementara ekuitas DEWA diperkirakan meningkat dari Rp 3,29 triliun menjadi Rp 4,71 triliun. Dengan penurunan utang dan penguatan ekuitas ini, beban keuangan DEWA akan berkurang, yang pada gilirannya meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Prospek Kinerja dan Rekomendasi Saham DEWA
Para analis menganggap private placement ini sebagai katalis positif bagi kinerja jangka panjang DEWA. Sukarno Alatas, Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, memperkirakan bahwa konversi utang melalui private placement akan mengurangi beban bunga DEWA, memberikan dampak positif bagi kinerja keuangan perusahaan.
Arinda Izzaty Hafiya, Junior Equity Analyst Pilarmas Investindo Sekuritas, juga melihat aksi korporasi ini sebagai langkah yang baik untuk menurunkan utang dan meningkatkan ekuitas DEWA. Ia menyarankan untuk “hold” saham DEWA dengan target harga Rp 150.
Secara teknikal, Mayang Anggita, Senior Technical Analyst Panin Sekuritas, melihat saham DEWA sedang menguji resistance di level Rp 145, dengan potensi penguatan menuju target harga Rp 157 – Rp 160. Jika harga saham turun, support DEWA ada di kisaran Rp 129.
Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, menganggap saham DEWA masih menarik untuk trading buy di area Rp 132 – Rp 140, dengan target harga di level Rp 151 – Rp 161. Sementara itu, Herditya Wicaksana dari MNC Sekuritas merekomendasikan trading buy dengan target harga Rp 159 – Rp 170, dengan perhatian pada support di Rp 140 dan resistance di Rp 154.
Namun, Sukarno mengingatkan para pelaku pasar untuk berhati-hati jika harga saham DEWA gagal bertahan di atas level Rp 140. Koreksi bisa terjadi setelah kenaikan harga yang cukup signifikan, dan pelaku pasar disarankan untuk mencermati area support di kisaran Rp 135 hingga Rp 128 jika terjadi penurunan harga. Jika DEWA dapat bertahan di atas level tersebut, Sukarno menyarankan untuk melakukan trading buy dengan target harga di Rp 160 – Rp 170 per saham. (Mhd)