JagatBisnis.com – PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) terus mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pada tahun 2024, Askrindo telah membukukan penjaminan KUR sebesar Rp 124 triliun, yang disalurkan kepada 2,3 juta debitur dan mampu menyerap 3,3 juta tenaga kerja.
Syafruddin, Sekretaris Perusahaan Askrindo, menyampaikan bahwa program KUR yang diluncurkan pemerintah dan didukung oleh Askrindo berperan penting dalam meningkatkan kapasitas UMKM. Askrindo berfungsi sebagai substitusi kolateral atau penutup kekurangan bagi pihak yang terjamin, yang menjadi salah satu hambatan utama bagi UMKM dalam mengajukan kredit. Kolateral menjadi kriteria sulit dipenuhi oleh banyak UMKM, dibandingkan dengan kriteria lainnya seperti kapasitas rasio utang terhadap pendapatan, riwayat utang, kondisi pinjaman, dan modal.
“Askrindo yang menjamin UMKM tersebut agar bank bersedia mengucurkan kreditnya. Tanpa kolateral, bank tidak akan memberikan bantuan teknis. Kami menggantikan kolateral, sehingga UMKM menjadi layak untuk mendapatkan kredit,” jelas Syafruddin.
Dengan dukungan ini, Askrindo berharap dapat memperkuat sektor UMKM, menciptakan lapangan pekerjaan yang berkualitas, dan mendukung visi pemerintah yang tercantum dalam Asta Cita Nomor 3.
Selain itu, Askrindo juga berharap upaya ini dapat membantu UMKM untuk naik kelas, memperluas outlet, dan meningkatkan lini penjualan mereka, yang pada gilirannya dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Salah satu contoh sukses penyaluran KUR adalah Bakpia Pathok 52, sebuah UMKM di Yogyakarta yang berhasil pulih dan berkembang berkat penjaminan kredit Askrindo. Friska Surya, pengelola Bakpia Pathok 52, menceritakan bahwa pada masa pandemi Covid-19 usahanya terpuruk, namun setelah mengikuti program KUR yang ditawarkan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan bantuan penjaminan dari Askrindo, usaha tersebut mulai pulih.
“Waktu pandemi, benar-benar tidak ada pemasukan, sedangkan karyawan masih membutuhkan kebutuhan mereka. Kini, usaha kami sudah berkembang, dengan rata-rata produksi 4.000-5.000 box per bulan dan omzet Rp 70-100 juta per bulan,” ucap Friska.
Dukungan Askrindo dan program KUR telah memberikan dampak positif yang nyata bagi banyak UMKM di Indonesia, memberikan mereka kesempatan untuk bertumbuh dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian negara. (Hky)