JagatBisnis.com – Industri otomotif global dikejutkan dengan kabar bahwa Hyundai akan menghentikan sementara produksi mobil listrik Ioniq 5 dan Kona EV di Korea Selatan. Meskipun demikian, Hyundai Indonesia memastikan bahwa bisnis mobil listrik di Tanah Air tetap berjalan lancar.
Menurut informasi yang dilansir dari Thekoreancarblog, pada Januari 2025, Hyundai hanya mampu menjual Ioniq 5 sebanyak 75 unit di Korea Selatan. Angka ini jauh menurun dibandingkan dengan penjualan pada tahun 2024 yang tercatat hingga 16.600 unit. Penurunan ini dipicu oleh dampak kebijakan global yang mempengaruhi industri otomotif secara keseluruhan, yang menyebabkan penumpukan stok kendaraan.
Sebagai dampaknya, Hyundai dikabarkan akan menghentikan produksi Ioniq 5 dan Kona EV di pabrik Ulsan, Korea Selatan, selama lima hari, yaitu dari 24 hingga 28 Februari 2025.
Namun, Franciscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer Hyundai Motors Indonesia, menyatakan bahwa meskipun ada isu di Korea Selatan, produksi dan penjualan mobil listrik Hyundai di Indonesia tetap berjalan normal. “Kami akan sesuaikan produksi dengan permintaan konsumen,” tambah Soerjo saat ditemui di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025.
Optimisme Hyundai Indonesia terhadap Pasar Mobil Listrik
Hyundai Indonesia tetap optimis dengan prospek pasar mobil listrik di Indonesia, mengingat adanya dukungan dari pemerintah Indonesia yang aktif memberikan insentif fiskal untuk mempercepat pengembangan ekosistem mobil listrik. “Pemerintah memang menunjukkan intensi yang positif terhadap mobil ramah lingkungan,” ujarnya.
Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales Ioniq 5 tercatat sebanyak 1.561 unit pada Januari—Desember 2025. Sementara penjualan Kona EV mencapai 1.196 unit pada periode yang sama.
Meskipun ada kendala di Korea Selatan, Hyundai Indonesia tetap berfokus pada pemenuhan permintaan pasar Indonesia dan memandang optimistis pasar mobil listrik di Tanah Air. (Zan)