JagatBisnis.com – PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) menilai prospek bisnis pupuk di Indonesia pada 2025 masih sangat menjanjikan, didorong oleh permintaan pasar yang terus tinggi, terutama untuk pupuk NPK (Nitrogen, Fosfor, Kalium) yang banyak digunakan di sektor perkebunan. Direktur Utama SAMF, Yahya Taufik, mengungkapkan bahwa kebutuhan pupuk NPK di dalam negeri, khususnya dari industri perkebunan kelapa sawit, tebu, karet, kopi, dan kakao, tetap tinggi.
Saat ini, sebagian besar pelanggan SAMF merupakan petani kelapa sawit yang sedang menjalani fase pemupukan, yang berpotensi meningkatkan permintaan terhadap produk pupuk SAMF. Dengan kondisi ini, perusahaan menargetkan pendapatan sebesar Rp 5,2 triliun dan laba bersih Rp 508 miliar pada tahun 2025.
Target Produksi dan Rencana Pengembangan
SAMF juga menargetkan produksi pupuk NPK sebanyak 900.000 ton pada 2025. Pada akhir 2024, SAMF berhasil memproduksi 689.000 ton pupuk NPK, yang setara dengan 98,43% dari target tahun tersebut yang sebesar 700.000 ton.
Untuk memastikan tercapainya target produksi pada tahun 2025, SAMF fokus pada peningkatan efisiensi produksi, peningkatan kapasitas pabrik, pengamanan bahan baku, pemeliharaan kualitas produk, serta penguatan riset dan pemasaran. Perusahaan juga mengalokasikan dana belanja modal (capex) sebesar Rp 190 miliar untuk tahun ini, yang akan digunakan untuk penambahan mesin briket, pembangunan pabrik baru, pembangunan kantor cabang, serta penambahan gudang.
Peningkatan Kapasitas Produksi di Kalimantan Tengah
Salah satu langkah penting dalam strategi pengembangan perusahaan adalah penambahan kapasitas produksi di Pabrik Sampit, Kalimantan Tengah. Yahya mengungkapkan bahwa penambahan kapasitas di pabrik ini akan memberikan dampak signifikan terhadap kapasitas produksi SAMF secara keseluruhan, dengan tujuan memenuhi permintaan pasar, khususnya di wilayah Kalimantan Tengah, serta meningkatkan profitabilitas perusahaan.
SAMF mengoperasikan lima pabrik di berbagai kota, dengan total kapasitas produksi yang terus diperbesar. Pabrik-pabrik ini meliputi Pabrik Mojokerto I (100.000 ton), Pabrik Mojokerto II (200.000 ton), Pabrik Medan I (80.000 ton), Pabrik Medan II (160.000 ton), dan Pabrik Sampit (260.000 ton). Dengan upaya-upaya tersebut, SAMF optimistis dapat mencapai target dan terus memperkuat posisi di pasar pupuk Indonesia. (Mhd)