JagatBisnis.com – PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) optimistis bisnis teknologi informasi (IT) di tahun 2025 akan tetap kuat, meskipun tantangan ekonomi global dan makro masih ada. Direktur MTDL, Randy Kartadinata, mengatakan bahwa setelah penurunan belanja IT pada paruh pertama 2024 akibat ketidakpastian politik pasca-Pilpres, pemulihan sudah mulai terlihat sejak kuartal III 2024 dan diperkirakan akan semakin solid di 2025.
Adopsi AI dan Cloud Computing Salah satu pendorong utama bagi pertumbuhan MTDL adalah peningkatan adopsi artificial intelligence (AI) dan cloud computing, yang semakin banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk mendigitalisasi operasional dan meningkatkan efisiensi. Randy menyatakan, kebutuhan akan cybersecurity juga terus meningkat, mengingat maraknya serangan siber yang terjadi belakangan ini. Meskipun persaingan di sektor ini sangat ketat, MTDL melihatnya sebagai peluang pertumbuhan.
Posisi MTDL sebagai Pemimpin AI MTDL optimis akan terus memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam implementasi AI, dengan dukungan lebih dari 100 AI & Data talents dan 100+ kasus penggunaan AI. Hal ini bertujuan untuk membantu industri dalam mengoptimalkan operasional dan pengambilan keputusan berbasis data. Permintaan terhadap perangkat IT juga diperkirakan akan terus tumbuh, baik dari kebutuhan perangkat berbasis AI maupun siklus pergantian perangkat yang dilakukan oleh konsumen.
Tantangan Makro dan Ketersediaan IT Talent Namun, tantangan utama yang dihadapi MTDL adalah kondisi makroekonomi yang belum stabil, yang dapat memengaruhi daya beli konsumen. Selain itu, ketersediaan IT talent yang berkualitas juga menjadi perhatian utama, karena untuk terus menjadi pemain terdepan, MTDL membutuhkan kesiapan dan kualitas talent yang dapat menangani solusi IT yang kompleks dan dinamis. Untuk itu, MTDL secara rutin mengadakan pelatihan dan berkolaborasi dengan lebih dari 60 universitas melalui Metrodata Academy.
Target Pertumbuhan Laba dan Pendapatan Tahun ini, MTDL menargetkan pertumbuhan laba bersih sekitar 10%. Perusahaan berharap dapat mencapai pertumbuhan pendapatan dan laba dengan double digit growth, yang diperkirakan akan didorong oleh normalisasi konsumsi IT serta inovasi teknologi baru yang berkembang, terutama di bidang AI dan cybersecurity.
Joint Venture dengan FPT-IS MTDL juga mengandalkan kerjasama Joint Venture (JV) dengan FPT-IS, yang menghasilkan PT FMI, yang akan mulai beroperasi pada tahun ini. JV ini diharapkan akan memperkuat posisi MTDL, terutama dalam bidang cybersecurity. Ke depan, PT FMI juga berencana untuk merambah ke pengembangan AI dan software development.
Peningkatan Kapasitas Distribusi Di segmen distribusi, MTDL sedang memperluas central warehouse di Cibitung, yang diharapkan akan selesai pada akhir kuartal I atau awal kuartal II 2025. Perluasan ini akan meningkatkan kapasitas distribusi MTDL, memungkinkan mereka untuk memenuhi permintaan yang lebih besar dan mempercepat pengiriman produk IT ke seluruh Indonesia.
Anggaran Capex dan Investasi Untuk mendukung pertumbuhannya, MTDL merencanakan anggaran capital expenditure (capex) yang meningkat pada tahun 2025. Sebagian besar anggaran ini akan digunakan untuk pengadaan barang-barang yang disewakan, termasuk pengembangan IT internal dengan anggaran sekitar Rp 10 – Rp 20 miliar. Selain itu, MTDL berencana membeli produk IT senilai Rp 400 miliar yang akan disewakan kepada perusahaan oil and gas, yang akan dikonversi menjadi revenue bagi perusahaan.
Kesimpulan Secara keseluruhan, MTDL optimis akan terus memperkuat posisi mereka di sektor IT dengan memanfaatkan tren digitalisasi yang semakin berkembang, terutama dalam AI, cloud computing, dan cybersecurity. Selain itu, ekspansi infrastruktur dan penguatan talenta IT juga menjadi kunci untuk mencapainya. (Zan)