Ekbis  

PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART) Lakukan Diversifikasi Bisnis ke Sektor Manufaktur Non-Otomotif

PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART) Lakukan Diversifikasi Bisnis ke Sektor Manufaktur Non-Otomotif

JagatBisnis.com – PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART) berencana memperluas bisnisnya ke luar sektor otomotif dan memasuki berbagai sektor manufaktur lainnya, termasuk sektor sanitary, elektronik, dan alat pertanian. Salah satu inisiatif utama adalah memproduksi tray food untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah dengan target produksi 1 juta tray food per bulan.

Baca Juga :   Mendorong Pertumbuhan Kelas Menengah Melalui Penciptaan Lapangan Kerja dan Upah Layak di Sektor Manufaktur

Hamim, Direktur Utama PART, menjelaskan bahwa dengan strategi diversifikasi ini, perusahaan menargetkan pendapatan mencapai lebih dari Rp 1 triliun pada akhir tahun 2025, dengan estimasi pertumbuhan lebih dari 200%. Target ini didasarkan pada asumsi tray food dan sektor agribisnis berjalan sesuai rencana.

Untuk mendukung target tersebut, PART berencana untuk membangun fasilitas produksi baru seluas 8.000 meter persegi guna meningkatkan kapasitas dan efisiensi produksi. Langkah ini diambil untuk menjawab permintaan pasar yang terus meningkat dan memperkuat posisi PART dalam mendukung sektor manufaktur nasional.

Baca Juga :   Cipta Perdana Lancar (PART) Targetkan Pertumbuhan Pendapatan 15% Pasca IPO, Fokus Ekspansi Bisnis

PART juga mulai memasuki pasar food tray sebagai solusi kemasan higienis dan berkelanjutan, sejalan dengan program pemerintah. Selain itu, PART berencana memperkuat sektor pertanian dengan menyediakan alat dan mesin pertanian, yang diharapkan dapat berkontribusi sekitar 5%-10% terhadap kebutuhan alat dan mesin pertanian dalam program pemerintah.

Baca Juga :   Prospek Emiten Komponen Suku Cadang Otomotif, PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART) untuk 2025

Sejak tahun 2021, PART mencatatkan pertumbuhan pendapatan tahunan rata-rata (CAGR) sebesar 27,3%. Untuk tahun 2024, perusahaan memproyeksikan laba bersih sekitar Rp 23,3 miliar. (Zan)