JagatBisnis.com – Prospek kinerja PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) pada tahun 2025 diperkirakan akan tetap solid, meskipun terdapat beberapa tantangan yang bisa mempengaruhi kinerja perusahaan.
Tantangan Makroekonomi dan Daya Beli Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo, mengungkapkan bahwa sektor ritel saat ini menghadapi tantangan dari daya beli masyarakat yang melemah. Hal ini berdampak pada melambatnya kinerja keuangan emiten ritel, termasuk MAPI. Lebih lanjut, ketegangan perdagangan global, khususnya kebijakan tarif dagang yang agresif oleh Presiden AS Donald Trump, berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi, termasuk di Indonesia. Jika pertumbuhan ekonomi melambat, daya beli konsumen bisa tertekan lebih lanjut.
Tantangan Valuta Asing dan Persaingan yang Ketat Benny Kurniawan dari JP Morgan mencatat bahwa kondisi ekonomi saat ini lebih menguntungkan bagi perusahaan bahan pokok dibandingkan peritel kelas atas seperti MAPI. MAPI harus menghadapi persaingan yang semakin ketat serta volatilitas mata uang yang berpotensi menurunkan minat belanja konsumen kelas menengah ke atas dalam jangka pendek. Namun, Benny menilai margin kotor MAPI akan tetap stabil meskipun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan berada di level Rp 16.400 pada akhir tahun.
Optimisme Terhadap Penjualan iPhone dan Potensi Boikot yang Bersifat Sementara Di sisi lain, optimisme terhadap prospek MAPI juga muncul. Willy Goutama dari Maybank Sekuritas percaya bahwa pelarangan penjualan iPhone 16 di Indonesia yang sempat diberlakukan akan segera diselesaikan, yang bisa memperbaiki prospek penjualan produk Apple di toko-toko MAPI. Meskipun penjualan iPhone berkontribusi kecil (sekitar 1,3% dari total penjualan), ini tetap menjadi faktor yang mendukung pendapatan perusahaan.
Selain itu, meskipun adanya aksi boikot terhadap Starbucks dan beberapa produk lain, Goutama menganggap bahwa dampak dari boikot tersebut bersifat sementara dan diperkirakan tidak akan berlanjut ke tahun 2025.
Proyeksi Kinerja MAPI 2025: Pertumbuhan Terus Berlanjut Secara keseluruhan, meskipun ada beberapa tantangan, Maybank Sekuritas tetap memperkirakan kinerja MAPI akan terus berkembang. Mereka bahkan merevisi naik perkiraan pendapatan MAPI untuk tahun 2025 sebesar 1% menjadi Rp 44,30 triliun, dan laba bersih diperkirakan naik sebesar 2% menjadi Rp 2,06 triliun. Maybank Sekuritas juga memperkirakan CAGR EPS MAPI untuk periode 2024-2026 akan mencapai 7%, yang memungkinkan MAPI untuk tetap menghasilkan pendapatan yang solid di tahun-tahun mendatang.
Rekomendasi Saham MAPI Dalam hal penilaian saham, Maybank Sekuritas mempertahankan rating beli dengan target harga Rp 2.000 per saham untuk MAPI. JP Morgan memberikan rating overweight dengan target harga Rp 1.760, sementara Kiwoom Sekuritas Indonesia merekomendasikan speculative buy dengan target harga Rp 1.440 per saham.
Secara keseluruhan, meskipun sektor ritel menghadapi tantangan, MAPI diperkirakan tetap akan mencatatkan pertumbuhan berkat strategi diversifikasi bisnis dan proyeksi kinerja yang solid, meskipun terdapat tekanan dari faktor eksternal seperti daya beli yang melemah dan volatilitas ekonomi global. (Hky)