Pemerintah Targetkan Produksi Kendaraan Bermotor Indonesia Capai 2,5 Juta Unit pada 2030

Pemerintah Targetkan Produksi Kendaraan Bermotor Indonesia Capai 2,5 Juta Unit pada 2030

JagatBisnis.com – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa pemerintah menargetkan total produksi kendaraan bermotor roda empat di dalam negeri mencapai 2,5 juta unit pada 2030. Target ini menggambarkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan produksi tahunan saat ini yang mencapai 1.196.664 unit, berdasarkan data Gaikindo pada 2024.

Pernyataan tersebut disampaikan Rosan setelah bertemu dengan Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Presiden, Jakarta Pusat, pada Kamis (6/2/2025), dalam sebuah keterangan pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden.

Baca Juga :   Pendanaan Sulit, Pembangunan Proyek Smelter Bauksit Mandek

“Produksi mobil kita sekitar 1,2 juta per tahun, dan ini terus berkembang. Diharapkan pada tahun 2030 nanti bisa mencapai 2,5 juta unit. Intinya, kita harus berperan lebih besar di industri ini,” ujar Rosan.

Peningkatan produksi kendaraan bermotor tersebut sejalan dengan akselerasi Indonesia dalam mengadopsi kendaraan listrik (electric vehicle/EV), yang menjadi bagian dari upaya mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Indonesia memiliki potensi besar untuk mengambil peran lebih aktif dalam industri kendaraan listrik, berkat sumber daya nikel yang melimpah serta berkembangnya ekosistem baterai, termasuk teknologi daur ulang baterai.

Baca Juga :   ESDM Targetkan Produksi Batubara 735 Juta Ton di 2025, Naik 3,52% dari Tahun Sebelumnya

“Potensi kita ada pada nikel dan baterai. Bahkan teknologi daur ulang baterai sudah ada. Semua itu mendukung langkah Indonesia untuk menjadi pemain utama dalam industri kendaraan listrik global,” kata Rosan.

Namun, meskipun Indonesia sudah menerima investasi dari perusahaan besar seperti Hyundai, BYD, dan Wuling yang membangun manufaktur di dalam negeri, Rosan menegaskan perlunya Indonesia untuk memiliki peran lebih besar dalam industri ini. Ia juga menyinggung proyek mobil lokal “Maung” sebagai salah satu langkah pengembangan industri otomotif nasional ke depan.

Baca Juga :   Kemendagri Optimalisasikan Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor

“Kita sudah mulai dengan Maung, dan kemungkinan ada pengembangan berikutnya. Kami akan terus bekerja untuk mewujudkan itu,” lanjut Rosan.

Dengan langkah ini, pemerintah berharap dapat mempercepat pengembangan industri kendaraan listrik nasional dan menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam rantai pasok global, mengukuhkan posisi negara ini dalam industri otomotif global yang semakin berkembang. (Mhd)