JagatBisnis.com – Proses merger antara PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), yang bertujuan untuk membentuk perusahaan baru bernama XLSmart, terus berlangsung dan diperkirakan akan mempengaruhi kinerja EXCL pada 2025.
Menurut Theodorus Melvin, analis investasi dari Stockbit Sekuritas, “Kinerja dan sentimen EXCL pada 2025 akan sangat bergantung pada perkembangan merger dengan FREN yang diharapkan rampung tahun ini,” ujarnya dalam riset yang dirilis Kamis (6/2).
Sinergi dan Nilai Gabungan Merger
Sebagai informasi, nilai gabungan pra-sinergi antara XL Axiata dan Smartfren diperkirakan lebih dari Rp 104 triliun. Proses merger ini diharapkan dapat menghasilkan sinergi biaya yang signifikan, antara US$ 300 juta hingga US$ 400 juta. Saat ini, merger tersebut masih menunggu persetujuan dari Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Proses ini diharapkan dapat rampung pada awal Maret 2025.
Setelah proses persetujuan selesai, EXCL merencanakan untuk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 21 Maret 2025. Namun, karena proses merger yang belum selesai, manajemen EXCL belum memberikan target kinerja untuk tahun buku 2025.
Potensi Pertumbuhan dan Inovasi XLSmart
Dian Siswarini, Presiden Direktur & CEO XL Axiata, mengungkapkan bahwa merger ini akan menjadikan XLSmart sebagai kekuatan transformatif di industri telekomunikasi Indonesia. “Kolaborasi ini membuka jalan bagi pertumbuhan dan inovasi di sektor ini,” ujar Dian dalam keterangannya, Rabu (5/2).
Merger ini dipandang sebagai langkah strategis yang menggabungkan dua entitas dengan kekuatan yang saling melengkapi, bertujuan untuk memberikan layanan terbaik di pasar telekomunikasi Indonesia. Dian menambahkan, “XLSmart akan memiliki skala yang lebih besar, kekuatan finansial yang solid, dan keahlian yang mendalam. Hal ini berpotensi mendorong investasi dalam infrastruktur digital, memperluas jangkauan layanan, dan menghadirkan inovasi.”
Dengan adanya merger ini, diharapkan XLSmart dapat memperkuat posisi di pasar telekomunikasi Indonesia dan meraih potensi pertumbuhan yang lebih besar di masa depan. (Hky)