JagatBisnis.com – PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA) mengakhiri tahun 2024 dengan pencapaian laba bersih sebesar Rp 109,38 miliar, mengalami kenaikan sebesar 6,43% dibandingkan periode yang sama pada 2023 yang tercatat sebesar Rp 102,77 miliar.
Laba bersih tersebut didorong oleh pendapatan non-bunga yang meningkat 3,02% secara tahunan, mencapai Rp 978,105 miliar di 2024, dibandingkan dengan Rp 949,403 miliar pada tahun sebelumnya.
Selain itu, meski beban kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) Bank Capital mengalami penurunan 4,65% menjadi Rp 21,74 miliar, dibandingkan dengan Rp 22,8 miliar pada 2023, pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) tercatat turun drastis sebesar 84,78%, hanya mencapai Rp 52,85 miliar pada akhir tahun 2024, dibandingkan dengan Rp 347,17 miliar di tahun sebelumnya.
Namun, kinerja penyaluran kredit Bank Capital tetap positif, dengan pertumbuhan 11% secara tahunan, mencapai Rp 7,83 triliun, lebih tinggi dibandingkan Rp 7,05 triliun pada 2023. Hal ini turut mendongkrak rasio margin bunga bersih (NIM) yang membaik menjadi 0,66% per Desember 2024, setelah sebelumnya terkoreksi menjadi 1,08% di akhir 2023.
Dari sisi efisiensi, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) Bank Capital sedikit menurun menjadi 97,13% pada 2024, dari posisi 97,21% pada 2023.
Bank Capital juga berhasil menjaga kualitas kreditnya dengan rasio non-performing loan (NPL) gross yang sangat sehat, yakni hanya 0,06% pada Desember 2024, membaik dibandingkan dengan 0,07% pada tahun sebelumnya, yang menunjukkan mayoritas debitur bank berada dalam status kredit lancar.
Dalam hal pengumpulan dana, Bank Capital berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 12,57 triliun, meningkat 2,6% YoY dibandingkan dengan Rp 12,25 triliun pada 2023. Seiring dengan pertumbuhan kredit dan DPK, total aset Bank Capital mencapai Rp 22,59 triliun pada akhir tahun 2024, naik 17,29% dibandingkan dengan Rp 19,26 triliun pada tahun sebelumnya.
Dari sisi permodalan, modal inti Bank Capital meningkat signifikan menjadi Rp 6,56 triliun, naik 97,60% dibandingkan dengan Rp 3,32 triliun pada 2023. Hal ini memungkinkan Bank Capital untuk naik kelas dari KBMI 1 pada 2023 menjadi KBMI 2 pada 2024, dengan modal inti lebih dari Rp 6 triliun. (mhd)