Ekbis  

GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) Klarifikasi Isu Merger dengan Grab

GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) Klarifikasi Isu Merger dengan Grab.

JagatBisnis.com – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) memberikan klarifikasi terkait kabar yang beredar mengenai rencana merger perusahaan dengan Grab Holdings Ltd. Sekretaris Perusahaan GOTO, R A Koesoemohadiani, menegaskan bahwa tidak ada kesepakatan antara GoTo dengan pihak mana pun terkait transaksi merger seperti yang diberitakan media massa. Ia menambahkan bahwa isu serupa juga pernah beredar sebelumnya dalam beberapa tahun terakhir, namun kabar tersebut hanyalah spekulasi belaka.

Dalam keterbukaan informasi yang dirilis pada 4 Februari 2025, Koesoemohadiani menegaskan, “GOTO mencatat bahwa berita serupa juga pernah beredar dari waktu ke waktu dalam beberapa tahun terakhir, dan berita-berita tersebut hanya didasarkan pada spekulasi.”

Spekulasi Merger antara GOTO dan Grab

Baca Juga :   GoTo Memperkenalkan Dira, Asisten Suara Berbasis AI untuk GoPay

Sebelumnya, muncul kabar yang menyebutkan bahwa GoTo akan segera bergabung dengan Grab pada tahun 2025, dengan nilai akuisisi yang disebut-sebut mencapai US$ 7 miliar. Kabar mengenai merger ini telah beredar sejak tahun lalu, namun intensitas diskusi antara kedua perusahaan kembali mencuat pada awal Februari 2025.

Menurut laporan DealStreetAsia yang dirilis pada Selasa (4/2), GOTO dan Grab dilaporkan menargetkan penyelesaian diskusi merger pada tahun 2025. Beberapa sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut menyebutkan bahwa kesepakatan merger harus tercapai pada tahun 2025 atau kerja sama tersebut tidak akan terwujud sama sekali.

Tujuan Merger: Mengakhiri Kerugian di Pasar Asia Tenggara

Isu merger ini muncul di tengah persaingan sengit di pasar internet Asia Tenggara, di mana kedua perusahaan menghadapi kerugian bertahun-tahun. Salah satu skenario yang sedang dibahas adalah akuisisi penuh dengan harga saham GOTO lebih dari Rp 100 per lembar, yang mencerminkan premi sekitar 20% dibandingkan harga saham saat ini.

Baca Juga :   Kampanye Kalem Pake Helm dari Head & Shoulders dan Grab Indonesia

Diskusi antara GOTO dan Grab telah berlangsung selama beberapa tahun, dengan tujuan untuk mengurangi biaya operasional dan meningkatkan daya saing di pasar yang melayani lebih dari 650 juta konsumen di Asia Tenggara.

Hambatan dan Potensi Kendala Regulasi

Namun, rencana merger antara dua raksasa layanan transportasi online ini menghadapi berbagai hambatan, termasuk perbedaan pendapat antara kedua pihak serta potensi kendala regulasi terkait monopoli. Mengingat dominasi GOTO dan Grab di pasar Indonesia dan Singapura, merger ini berpotensi mendapatkan pengawasan ketat dari regulator.

Baca Juga :   GrabExpress Ditunjuk sebagai Mitra Logistik Pemerintah Indonesia

Katalis Positif Bagi Saham GOTO

Kabar mengenai merger ini turut mendorong kenaikan harga saham GOTO yang naik 7,41% pada perdagangan hari ini, mencapai level Rp 87 per saham. Meski demikian, GoTo tetap menegaskan bahwa belum ada keputusan final mengenai kemungkinan merger tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, kabar merger ini terus bergulir, tetapi belum ada kepastian yang mengarah pada realisasi. GOTO dan Grab tampaknya masih akan terus melakukan diskusi intensif untuk menilai kelayakan kerja sama tersebut. (Mhd)