JagatBisnis.com – Pasar alat berat Indonesia diprediksi akan tetap memiliki prospek yang menjanjikan pada 2025 meskipun pelaku usaha menghadapi tantangan baru berupa penerapan Pajak Alat Berat (PAB) di beberapa daerah. Ketua Umum Perhimpunan Agen Tunggal Alat Berat Indonesia (PAABI) Yushi Sandidarma mengungkapkan bahwa penjualan alat berat nasional pada 2024 tercatat sebesar 14.994 unit, turun 5,24% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 15.823 unit.
Sektor konstruksi menjadi penyumbang terbesar dalam penjualan alat berat 2024 dengan total 5.371 unit. Sementara sektor lain seperti agrikultur mencatatkan penjualan sebanyak 3.904 unit, pertambangan 3.568 unit, kehutanan 1.295 unit, quarry 210 unit, dan sektor lainnya sebanyak 646 unit. Jenis alat berat yang paling banyak terjual adalah excavator, yang mendominasi pasar.
Meskipun ada penurunan penjualan dibandingkan tahun lalu, PAABI memproyeksikan angka penjualan alat berat pada 2025 tidak jauh berbeda dengan 2024. Pertumbuhan sektor pertambangan dan pertanian, termasuk proyek food estate, diharapkan dapat meningkatkan permintaan alat berat di pasar. Sektor konstruksi juga diharapkan tetap mendukung penjualan, meskipun anggaran untuk infrastruktur dipangkas.
Namun, pengusaha alat berat menghadapi tantangan baru akibat penerapan Pajak Alat Berat (PAB) yang akan mulai diberlakukan pada 2025. Pemerintah daerah akan memungut PAB dengan tarif maksimal sebesar 0,2% dari nilai jual alat berat, yang dapat dikenakan setiap kali produk dimiliki selama 12 bulan berturut-turut atau dibayar sekaligus. Meskipun demikian, PAABI belum menemukan kasus pelanggan yang menunda pembelian akibat penerapan PAB, meski sebagian besar pelanggan mengaku kurangnya sosialisasi terkait kebijakan ini.
Para pelaku usaha alat berat tetap berusaha mengantisipasi tantangan ini dengan berbagai strategi, salah satunya dengan meningkatkan penjualan dan tetap optimistis terhadap prospek pasar.
Di sisi lain, PT United Tractors Tbk (UNTR), salah satu pemain utama di pasar alat berat, melaporkan penurunan penjualan alat berat pada 2024. Hingga November 2024, penjualan alat berat UNTR tercatat 4.167 unit, turun 17,66% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, UNTR optimis dapat mencapai proyeksi penjualan sebesar 4.600 unit pada 2025, didorong oleh permintaan yang diperkirakan tumbuh di sektor pertambangan, konstruksi, dan perkebunan.
Dengan prospek sektor-sektor andalan dan penyesuaian terhadap tantangan yang ada, pasar alat berat Indonesia diperkirakan akan terus berkembang di tahun 2025. (Mhd)