JagatBisnis.com – Kinerja ekspor mobil yang diproduksi di Indonesia menghadapi tantangan besar di tengah ketidakpastian ekonomi global. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan ekspor mobil nasional pada Januari hingga Desember 2024 mengalami penurunan sebesar 6,5% year on year (yoy), menjadi 472.194 unit.
Faktor Ekonomi Global Pengaruhi Permintaan Ekspor
Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto, menjelaskan bahwa pelemahan ekspor mobil nasional disebabkan oleh kondisi ekonomi yang kurang baik di beberapa negara tujuan ekspor. Penurunan permintaan produk di pasar internasional berdampak langsung pada hasil ekspor mobil Indonesia. Gaikindo pun tidak memberikan target penjualan ekspor mobil yang spesifik untuk tahun 2025, mengingat ekspor mobil sangat dipengaruhi oleh kebijakan dari prinsipal global masing-masing merek mobil yang ada di Indonesia.
“Ekspor selalu dikendalikan oleh para prinsipal di kantor pusat,” ujar Jongkie, Kamis (30/1).
Daihatsu Alami Penurunan, Toyota Meningkatkan Ekspor
Beberapa pabrikan mobil di Indonesia mencatatkan hasil yang bervariasi di pasar ekspor. PT Astra Daihatsu Motor (ADM) misalnya, mencatatkan penurunan ekspor mobil Daihatsu sebesar 30% yoy menjadi 110.334 unit pada 2024. Meski begitu, Marketing Director & Corporate Communication Director Astra Daihatsu Motor, Sri Agung Handayani, tetap optimistis meski kondisi ekonomi global melambat. Ia menyatakan bahwa ADM terus berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan pasar ekspor, terutama ke Filipina, Arab Saudi, dan Meksiko.
“Meski kondisi ekonomi global melambat, kami tetap optimis bahwa pasar otomotif global akan terus membaik,” ungkap Sri Agung.
Sementara itu, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) berhasil mencatatkan kenaikan ekspor mobil Toyota sebesar 21% yoy menjadi 166.531 unit pada 2024. Wakil Presiden Direktur TMMIN, Bob Azam, menyebutkan bahwa kenaikan volume ekspor ini banyak dipengaruhi oleh pengiriman unit yang sempat tertunda pada 2023 dan baru dilanjutkan pada tahun 2024.
“Jadi sebenarnya bukan tumbuh, tapi relatif tetap posisinya,” ujar Bob.
Model-model yang diekspor oleh TMMIN, seperti Toyota Fortuner, Veloz, dan Kijang Innova Zenix, telah dikirim ke berbagai negara di Amerika Selatan, Timur Tengah, dan Asia Tenggara. TMMIN tetap berusaha mempertahankan tren positif ekspor meskipun ada ketidakpastian ekonomi global yang menjadi tantangan utama tahun ini.
Isuzu Perkuat Ekspor Kendaraan Komersial
PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mencatatkan kenaikan ekspor kendaraan komersial sebesar 14,3% yoy menjadi 8.070 unit pada 2024. Ekspor ini ditujukan ke lebih dari 19 negara, termasuk Filipina, Laos, Myanmar, dan Nikaragua. Presiden Direktur IAMI, Yusak Kristian, menyatakan bahwa mereka berupaya memperkuat penjualan ekspor dengan menambah setidaknya 4 hingga 5 negara tujuan baru di Amerika Selatan, dengan mempertimbangkan permintaan kendaraan komersial di kawasan tersebut.
Dengan pergerakan yang beragam di masing-masing pabrikan, meskipun ekspor mobil Indonesia secara keseluruhan mengalami penurunan, beberapa merek mobil masih mampu mencatatkan kinerja positif dan berupaya terus memperluas pasar ekspornya. (Mhd)