JagatBisnis.com – Usia pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah memasuki 100 hari, dan pasar modal Indonesia menunjukkan tanda-tanda optimisme yang cukup signifikan. Sejak Prabowo dilantik pada 20 Oktober 2024, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menyaksikan lonjakan aktivitas penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO), yang menjadi sorotan utama di pasar modal.
Dalam kurun waktu 100 hari pertama pemerintahan Prabowo, tercatat ada 13 perusahaan yang resmi melantai di bursa saham. Tiga di antaranya berhasil meraih dana segar yang sangat besar, dengan nilai lebih dari Rp 1 triliun. Mereka adalah PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) yang berhasil mengumpulkan dana Rp 4,32 triliun, PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) yang meraup Rp 4,15 triliun, dan PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) yang mengumpulkan Rp 2,29 triliun.
Tren Positif di Pasar Modal
Menurut Sukarno Alatas, Head of Research Kiwoom Sekuritas, ramainya gelaran IPO dalam 100 hari pertama pemerintahan Prabowo ini merupakan indikasi awal yang positif bagi pasar modal Indonesia. “Potensi IPO di era kepemimpinan Prabowo semakin besar, yang didorong oleh stabilitas politik domestik yang terjaga,” ujar Sukarno. Selain itu, kebijakan yang diambil oleh pemerintahan Prabowo dianggap cukup bersahabat dengan para pemangku kepentingan di pasar modal.
Direktur Purwanto Asset Management, Edwin Sebayang, juga memproyeksikan bahwa angka IPO akan semakin tinggi selama pemerintahan Prabowo. “Dengan target pertumbuhan GDP yang diperkirakan mencapai 8% seperti yang dijanjikan dalam kampanye, peluang IPO di bawah pemerintahan Prabowo akan lebih besar dari sebelumnya,” kata Edwin.
Antusiasme yang Masih Tinggi
Hingga 24 Januari 2025, BEI mencatatkan adanya 18 perusahaan yang masih berada dalam pipeline untuk melakukan pencatatan saham. Mayoritas dari mereka adalah perusahaan-perusahaan besar dengan aset lebih dari Rp 250 miliar, yang menunjukkan bahwa minat untuk melantai di bursa masih sangat tinggi.
Secara keseluruhan, meskipun tantangan ekonomi global masih ada, geliat IPO yang terlihat di Indonesia selama 100 hari pertama pemerintahan Prabowo menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia memiliki potensi yang semakin menjanjikan. (Hky)