JagatBisnis.com – Emiten jasa pertambangan batubara, PT Samindo Resources Tbk (MYOH), menargetkan volume batuan penutup (overburden) mencapai 35 juta bank cubic meter (BCM) pada 2025. Target ini sejalan dengan proyeksi peningkatan permintaan batubara, khususnya dari Tiongkok, negara-negara ASEAN, dan kebutuhan energi domestik untuk pembangkit listrik dan smelter.
Target Peningkatan Produksi dan Investasi Capex
Corporate Secretary MYOH, Ahmad Zaki, mengungkapkan bahwa perusahaan juga menargetkan volume produksi batubara (coal getting) sebanyak 6 juta ton di tahun 2025, mencerminkan kepercayaan klien terhadap kinerja perusahaan sepanjang 2024. Untuk mendukung pencapaian target tersebut, MYOH telah menyiapkan belanja modal (capex) sebesar USD 13 juta. Dana ini akan difokuskan pada optimalisasi unit operasional dan pengelolaan suku cadang yang lebih berkelanjutan, serta menghadapi tantangan lingkungan dan regulasi yang semakin ketat.
Strategi Berkelanjutan dan Penguatan Posisi di Industri
Ahmad menuturkan bahwa strategi perusahaan berlandaskan pada tiga pilar utama: menjaga stabilitas pendapatan, mengembangkan lini bisnis baru, dan meningkatkan kompetensi organisasi. Dengan pendekatan adaptif ini, Samindo Resources berkeyakinan dapat menciptakan nilai berkelanjutan dan memperkuat posisinya sebagai mitra terpercaya dalam industri jasa pertambangan Indonesia.
Optimisme terhadap Masa Depan Industri Pertambangan
Samindo Resources berkomitmen untuk tidak hanya merespons pasar, tetapi juga proaktif membentuk masa depan industri pertambangan yang lebih berkelanjutan. Dengan langkah-langkah strategis dan operasional yang terarah, perusahaan siap mengoptimalkan kontribusinya terhadap kebutuhan energi baik di tingkat domestik maupun regional. Optimisme ini mencerminkan kesiapan MYOH untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada di pasar batubara global. (Zan)
