JagatBisnis.com – PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), yang lebih dikenal dengan Emtek, menunjukkan langkah agresif dalam strategi ekspansi bisnis pada 2025, terutama dengan mengakumulasi saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA). Berdasarkan catatan, Emtek mulai membeli saham SCMA pada Desember 2024 dengan total 87 juta lembar saham dan terus berlanjut hingga awal 2025. Pembelian terbaru dilakukan pada 2-3 Januari 2025 dengan jumlah 121,64 juta saham pada harga rata-rata Rp 165 per saham.
Menurut Head of Corporate Communication Elang Mahkota Teknologi, Beverly Gunawan, pembelian saham SCMA ini adalah bagian dari strategi jangka panjang Emtek. “Kami percaya ini akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan pemangku kepentingan Grup Emtek,” ujarnya dalam keterangannya.
Beverly menambahkan, sebagai grup yang fokus pada sektor media, Emtek sangat puas dengan kinerja SCMA yang terus menunjukkan pertumbuhan solid dan berkelanjutan. Salah satu contoh yang diberikan adalah keberhasilan Vidio, platform Over The Top (OTT) yang dimiliki oleh SCMA, yang menjadi OTT nomor satu di Indonesia pada kuartal III-2024 dengan 4,5 juta pelanggan berbayar. Selain itu, Emtek dan SCMA juga mendominasi segmen Free to Air (FTA) TV dengan kanal-kanal seperti SCTV, Indosiar, Moji, dan Mentari TV yang menguasai pangsa pasar 37,7%.
“Potensi SCMA sangat besar, baik dari sisi kinerja keuangan maupun dampaknya dalam memperkuat ekosistem media Emtek secara keseluruhan,” tambah Beverly.
Ekspansi Bisnis dan IPO Potensial
Untuk tahun 2025, Emtek berencana melanjutkan ekspansi bisnisnya. Namun, Beverly masih enggan mengungkapkan secara rinci sektor mana yang akan dijajaki. Emtek memastikan tetap terbuka terhadap peluang ekspansi bisnis di bidang-bidang yang memiliki perspektif yang memberikan nilai tambah.
Salah satu entitas usaha Emtek yang menarik perhatian adalah PT Super Bank Indonesia (Superbank), yang baru-baru ini dikabarkan akan melakukan Initial Public Offering (IPO). Bloomberg melaporkan bahwa Superbank berencana mengumpulkan dana hingga US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,8 triliun melalui IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Beverly menjelaskan bahwa sebagai salah satu pemegang saham utama, Emtek mendukung penuh fokus Superbank untuk memberikan solusi keuangan inovatif dan mendukung pertumbuhan inklusif bagi nasabahnya, meskipun tidak memberikan komentar lebih lanjut mengenai spekulasi IPO tersebut.
Selain Superbank, ada juga wacana IPO untuk Vidio, yang merupakan anak usaha SCMA. Fath Aliansyah Budiman, Head of Investment Specialist Maybank Sekuritas Indonesia, menyatakan bahwa jika Vidio berhasil melantai di BEI, hal tersebut bisa menjadi kabar baik bagi SCMA. Namun, Vidio perlu memenuhi beberapa indikator, seperti jumlah subscribers yang mencapai 7 juta hingga 8 juta, serta mencatatkan keuntungan secara konsisten sebelum IPO.
Kesimpulan
Emtek tetap menjadi perusahaan konglomerasi dengan prospek yang menarik, terutama dalam sektor media dan digital. Meskipun sedang fokus pada akuisisi saham SCMA dan ekspansi bisnis, perhatian pasar juga tertuju pada rencana IPO beberapa entitas anak usaha Emtek, seperti Superbank dan Vidio, yang bisa semakin memperkuat posisi Emtek di pasar. (zan)